Prevalensi Stunting di Mahulu Capai 10,2 Persen, Sisa 107 Jiwa yang Masih Ditangani

Prevalensi Stunting di Mahulu Capai 10,2 Persen, Sisa 107 Jiwa yang Masih Ditangani

Ilustrasi. Prevalensi stunting di Mahulu capai 10,2 persen.-istimewa -

MAHULU, NOMORSATUKALTIM- Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) mencatat prevalensi stunting di Mahulu berhasil ditekan hingga 10,2 persen pada akhir 2024.

Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Mahulu menilai penurunan prevalensi stunting ini berkat adanya kerja sama semua pihak.

"Jumlah balita yang masih stunting di Mahulu tersisa 107 jiwa. Maka, sesuai data tersebut, angka prevalensi stunting Mahulu kini mencapai 10,2 persen," kata Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, Rabu (5/2/2025).

Disebutkannya, bahwa keberhasilan ini telah mendapat apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.

BACA JUGA: Pemkab Mahulu Targetkan Persentase Stunting Tahun 2025 Turun Menjadi 11 Persen

BACA JUGA: Perbup Mahulu Nomor 26/2024 Jadi Acuan Pemerintah Kampung Alokasikan Anggaran Penanganan Stunting

Saat berkunjung ke Mahulu pada 11 Mei 2024 lalu, ia menyatakan bahwa Mahulu menjadi daerah dengan penurunan stunting terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim).

"Kita patut bersyukur. Dari data sekarang ini, stunting di Mahulu, alhamdulillah, terbaik di Kaltim," ucapnya.

Selain sukses dalam menurunkan angka stunting, Mahulu juga mencatat prestasi di bidang kesehatan lainnya.

Pada 2024, Mahulu menjadi salah satu dari 99 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan bebas penyakit frambusia, penyakit kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue.

BACA JUGA: Menekan Angka Stunting Melalui Program GENTING

BACA JUGA: Perlancar Mobilitas Masyarakat, Sebanyak 182 Jembatan Telah Dibangun di Mahulu

Sertifikat bebas frambusia diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin kepada Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, dalam acara di Puri Agung Convention, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

"Pencapaian ini menunjukkan bahwa upaya bersama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Mahulu telah membuahkan hasil," tuturnya.

Ke depan, Pemkab Mahulu berkomitmen untuk terus memperkuat program kesehatan masyarakat, terutama dalam menjaga tren positif penurunan stunting dan pencegahan penyakit menular lainnya.

"Kami tidak akan berhenti di sini. Keberhasilan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Mahulu," ujar Avun.

BACA JUGA: Perlahan Kebutuhan Jaringan Internet di Pedalaman Mahulu Mulai Terpenuhi

BACA JUGA: Bonifasius Belawan Geh: Tak Ada Lagi Kampung Sangat Tertinggal di Mahulu

Selain itu, Kabupaten Mahulu juga menorehkan prestasi gemilang di bidang kesehatan dengan meraih dua penghargaan sekaligus, yakni sertifikasi bebas Frambusia dan eliminasi malaria.

Penghargaan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

"Penghargaan ini diberikan karena Mahulu mampu bebas dari Frambusia berdasarkan hasil surveilans yang dilakukan secara ketat," imbuhnya.

Mahulu dinyatakan bebas Frambusia setelah enam bulan berturut-turut tidak ditemukan kasus baru serta hasil surveilans serologi dalam tiga tahun terakhir menunjukkan tidak adanya penularan penyakit tersebut.

BACA JUGA: Aturan Pengurangan PTT Tak Berdampak pada Pelayanan Kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai Berau

BACA JUGA: Program Cek Kesehatan Gratis di Balikpapan Mulai Februari 2025

Frambusia sendiri merupakan infeksi bakteri kronis yang menyerang kulit, tulang, dan sendi, disebabkan oleh Treponema pallidum pertenue atau yang lebih dikenal sebagai patek.

Kemudian sertifikasi eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan diberikan atas keberhasilan Mahulu dalam menekan kasus malaria secara signifikan.

"Penghargaan ini cukup bergengsi karena hanya diberikan kepada 30 bupati/wali kota dan lima gubernur se-Indonesia," jelasnya.

Piagam penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr Maxi Rein Rondonuwu, pada Kamis, 15 Juni 2023, di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara Nusantara.

BACA JUGA: Novan Sebut Perlu Upaya Nyata Tingkatkan Efektivitas Program BPJS

BACA JUGA: Mulai Berlaku 2025, Ini Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Cek Di Sini

Menurutnya, pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras tenaga kesehatan dan partisipasi masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat serta mengikuti program pencegahan penyakit menular.

Pemkab Mahulu berkomitmen untuk terus memperkuat program kesehatan demi memastikan kualitas hidup masyarakat semakin baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: