Laki-Laki Paruh Baya di Paser Lecehkan Anak di Bawah Umur dengan Iming-Iming Rp 20 Ribu

Ilustrasi pelecehan anak di bawah umur.--
PASER, NOMORSATUKALTIM – Seorang anak perempuan berusia 14 tahun jadi korban pelecehan seksual oleh seorang pria berinisial MW (68). Pria paruh baya itu menjebak korban dengan modus meminta tolong dipijat dengan imbalan Rp 20 ribu.
Korban yang saat itu memijat tubuh korban mendapat perlakuan tak senonoh, atau dilecehkan pelaku dengan menyentuh kelamin korban.
“Pada saat memijat tersebut pelaku melakukan tindak asusila pada korban. Yakni, menyentuh bagian kelamin korban,” Kata Kasat Reskrim polres Paser, Iptu Helmi Septi Saputro, Jumat (31/1/2025).
Pelaku melakukan aksinya pada Selasa (28/1/2025). Korban pada saat itu sedang bersama dua temannya juga diberi uang masing-masing Rp 2 ribu oleh pelaku.
BACA JUGA:27 Rumah Terdampak Pelebaran Jalan Kusuma Bangsa, Pemkab Paser Siapkan 'Ganti Untung' Rp8 Miliar
BACA JUGA:Setelah Ratusan Makam Direlokasi, Begini Rencana Pelebaran Jalan Kusuma Bangsa Tanah Grogot
Tindakan asusila yang dilakukan pelaku itu terungkap setelah kelakukannya itu diketahui tetangga ibu korban. Orang tua korban yang saat itu tahu anaknya dilecehkan, melaporkan tindak pidana asusila tersebut ke pihak kepolisian.
“Ibu korban mengetahui tindakan ini dari tetangganya yang melihat korban sedang memijat pelaku, pada saat itu juga pelaku menyentuh bagian vital korban," ungkapnya.
Atas dasar laporan tersebut Tim Jatanras Polres Paser melakukan upaya penyelidikan dan kini pelaku telah diamankan untuk diproses hukum.
BACA JUGA:Ratusan Makam di TPU Kota Bangun Terpaksa Direlokasi untuk Pelebaran Jalan
BACA JUGA:Wisata Andalan Paser, Gunung Boga Belum Punya Fasilitas Parkir Roda 4
"Pelaku berhasil diamankan dirumahnya dan saat ini pelaku tengah menjalani proses hukum," tuturnya.
Atas perbuatannya, MW dijerat pasal 82 Undang-undang Perlindungan Anak nomor 17 tahun 2016 dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: