Kisah Selly Veronika, Guru di Pedalaman Kalimantan yang Viral Pakai AI saat Mengajar
Selly Veronika, guru matematika yang viral karena menggunakan AI saat mengajar.-instagram/@__sellyve-
"Jika dulu saat hujan atau ada hajatan di desa, kelas sering kosong, karena mereka lebih memilih hajatan. Sekarang siswa yang masuk jauh lebih banyak daripada yang tidak hadir. Ini sudah merupakan pencapaian besar untuk membuat siswa semangat belajar meski dalam kondisi sulit," tuturnya.
BACA JUGA:Sudah Ratusan Pengendara Ditindak, Masih Saja Ada yang Bandel Pakai Knalpot Brong
Katanya, metode pembelajaran tidak perlu repot atau mahal. Setiap orang bisa memanfaatkan media yang ada agar siswa merasa bahwa pembelajaran itu dekat dengan kehidupan mereka.
Nah, motivasi Selly menggunakan AI dalam proses belajar mengajar, karena motivasi belajar para siswa cukup rendah. Termasuk kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan masih rendah.
“Di luar sana ada banyak jenis pekerjaan, saya beritahu ke siswa bahwa pendidikan itu bisa membuat kamu kemana saja dan menjadi apapun. Yang saya lakukan membuat siswa sadar bahwa pendidikan itu penting. Sementara pekerjaan meerka di desa itu SDA-nya bisa habis.”
Karena itu menurut Selly yang juga sempat aktif di organisasi PII Kalimantan Selatan ini, kreativitas guru dalam mengajar sangatlah penting. Itu justru bisa meningkatkan motivasi siswa. Lalu tetap menafaatkan teknologi.
Di penghujung sesi, Alumni Kahfi el Abrar Communication School Banjarmasin ini juga menegaskan peran penting guru dalam membangun generasi dan peradaban.
"Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda. Kita perlu memahami latar belakang dan potensinya. Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan lingkungan yang mendorong mereka berpikir kritis dan memecahkan masalah," ungkapnya.
Wanita berumur 27 tahun ini juga mengingatkan para guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar tidak tertinggal zaman.
"Jika guru tidak belajar teknologi, kita akan ketinggalan. Zaman ini berubah sangat cepat, dan kita harus siap mengikuti perubahan agar tetap relevan," ujarnya.
BACA JUGA:Istana: Pemerintahan Prabowo Tidak Mengenal Program 100 Hari Kerja
Sementara itu, Ketua KB PII Samarinda, Baharunsyah, dalam sambutannya menyoroti bagaimana penggunaan AI di tengah keterbatasan menjadi kunci untuk menciptakan peradaban baru yang lebih maju.
Ia menyampaikan bahwa misi PII sejalan dengan tema acara diskusi yaitu kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan. Pria yang kerap disapa Bayong ini juga menambahkan korelasi antara Isra Mikraj dan AI, yang keduanya mencerminkan kecerdasan melampaui zaman.
"Isra Mikraj adalah momentum besar yang menanamkan nilai kecerdasan melampaui peradaban. Sama halnya, teknologi AI kini menjadi alat yang membantu kita melampaui batasan-batasan yang ada," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: