Istana: Pemerintahan Prabowo Tidak Mengenal Program 100 Hari Kerja

Istana: Pemerintahan Prabowo Tidak Mengenal Program 100 Hari Kerja

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan tidak mengadopsi konsep program 100 hari kerja.-(Foto/ BPMI Setpres)-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan tidak mengadopsi konsep program 100 hari kerja.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte, dalam konferensi pers daring pada Senin, 27 Januari 2025.

Philips menjelaskan bahwa pemerintahan Prabowo berfokus pada program-program jangka panjang yang dirancang untuk 5 tahun masa jabatan, meskipun sebagian di antaranya terlihat seperti langkah-langkah cepat (quick wins).

"Pemerintahan Prabowo sebenarnya tidak mengenal program 100 hari. Dalam konteks sistem presidensial Indonesia, program-programnya dirancang untuk lima tahun masa pemerintahan," ujar Philips.

BACA JUGA: Kenaikan Status RS GSM di Ujoh Bilang Mahulu Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

BACA JUGA: Pemkot Samarinda Rencanakan Pengembangan Destinasi Wisata Berkolaborasi dengan Budaya Lokal

Philips menegaskan bahwa pemerintah tidak mempermasalahkan penilaian publik terhadap kinerja 100 hari pertama Presiden Prabowo.

Menurutnya, kritik dan masukan yang diberikan masyarakat justru menjadi bahan evaluasi penting untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.

"Kalau kita perhatikan Asta Cita (visi misi Prabowo), sebagian besar programnya bersifat struktural, meskipun masyarakat sering melihatnya sebagai quick wins. Padahal, itu adalah bagian dari rencana jangka panjang," jelas Philips.

Ia mencontohkan peluncuran program makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai pada Januari 2025.

BACA JUGA: KPU Kukar Siap Hadapi Sidang Lanjutan Sengketa Pilkada Serentak 2024

BACA JUGA: Pemkab PPU Siap Hibahkan Anggaran untuk Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis

Program ini, menurutnya, bukan hanya sekadar kegiatan makan bersama di sekolah, tetapi langkah strategis yang memiliki dampak jangka panjang terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Philips juga menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis adalah salah satu contoh kebijakan dengan pendekatan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: