Istana: Pemerintahan Prabowo Tidak Mengenal Program 100 Hari Kerja

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan tidak mengadopsi konsep program 100 hari kerja.-(Foto/ BPMI Setpres)-
Program ini bertujuan untuk membangun fondasi kesehatan dan pendidikan generasi muda Indonesia.
"Program makan bergizi gratis bukan hanya soal logistik atau distribusi makanan, tetapi bagian dari upaya strategis membangun kualitas generasi mendatang," katanya.
BACA JUGA: Waspada Skincare Bermerkuri, Kenali Ciri-cirinya Berikut Ini
BACA JUGA: 10 Hal Terlarang Dilakukan saat Perayaan Tahun Baru Imlek
Ia menambahkan, program serupa sudah diterapkan di berbagai negara dengan hasil yang signifikan.
Jepang, misalnya, telah menjalankan program makan bergizi selama 80 tahun, India selama 30 tahun, dan Tiongkok selama 5-10 tahun.
"Pemerintahan Prabowo juga ingin program makan bergizi gratis menjadi bagian dari pembangunan jangka panjang," tegas Philips.
Philips kembali menekankan bahwa Asta Cita, sebagai visi misi Presiden Prabowo, merupakan rangkaian program yang bertujuan untuk membawa perubahan struktural.
BACA JUGA: Menteri PPPA Turun Tangan Tangani Kasus Pelecehan Balita di Balikpapan
BACA JUGA: Puluhan Pelanggar Lalu Lintas di Balikpapan Ditindak, Dua Kendaraan Disita Satlantas
Ia menegaskan bahwa pemerintahan ini lebih berfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang daripada hasil instan.
Pernyataan Istana ini sekaligus menjawab berbagai kritik dan ekspektasi masyarakat terhadap 100 hari pertama kepemimpinan Prabowo.
Pemerintah berharap masyarakat memahami bahwa perubahan besar membutuhkan waktu dan konsistensi dalam pelaksanaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: