Ditantang Jokowi Buktikan Nominasi Tokoh Terkorup 2024, OCCRP Akui Hanya Modal Persepsi
OCCRP menerbitkan klarifikasi soal penetapan tokoh terkorup 2024 yang menyasar nama Jokowi.-(Foto/ Istimewa)-
Menurut OCCRP, nama Jokowi muncul karena banyaknya dukungan nominasi dari masyarakat sipil dan ahli.
Namun, mereka juga mengakui tidak memiliki bukti konkret bahwa Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama masa jabatannya.
BACA JUGA: Langgar Gencatan Senjata, Israel Gempur Lebanon Selatan, AS Justru akan Pasok Senjata
BACA JUGA: Berikut Deretan Aplikasi yang Rentan Disadap, Waspadalah!
“Para juri menghargai nominasi dari warga, tetapi dalam beberapa kasus, tidak ada cukup bukti langsung mengenai korupsi besar atau pola pelanggaran yang berlangsung lama,” ujar Drew Sullivan, pendiri dan penerbit OCCRP, dikutip NOMORSATUKALTIM dari laman resmi, Minggu (5/1/2024).
Meski begitu, OCCRP mencatat adanya persepsi publik yang kuat terkait lemahnya upaya pemberantasan korupsi di bawah pemerintahan Jokowi.
OCCRP menyoroti kritik dari kelompok masyarakat sipil dan pakar yang menyebutkan bahwa pemerintahan Jokowi melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan institusi lainnya.
Jokowi juga dikritik atas dugaan intervensi dalam institusi pemilu dan peradilan untuk mendukung ambisi politik putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai wakil presiden di bawah Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Pelaksanaan Sidang Perkara Pernikahan di Mahulu Banyak Temui Kendala, Kemenag Berupaya Cari Solusi
BACA JUGA: Warga Berau Protes Kenaikan Tarif Air Bersih, PDAM Sebut untuk Hindari Kerugian
“Persepsi kuat ini seharusnya menjadi peringatan bagi para tokoh yang dinominasikan bahwa masyarakat memperhatikan dan peduli,” tambah Sullivan.
Profil OCCRP
OCCRP adalah organisasi jurnalisme investigatif yang dikenal dengan laporan-laporan mendalamnya tentang kejahatan terorganisasi dan korupsi global.
Berdiri sejak 2007, OCCRP telah menghasilkan investigasi besar seperti Panama Papers.
Namun, organisasi ini juga tidak luput dari kritik, terutama terkait sumber pendanaannya.
BACA JUGA: Layanan Call Center 110 Polres Paser Kerap Kena “Prank”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: