Ditantang Jokowi Buktikan Nominasi Tokoh Terkorup 2024, OCCRP Akui Hanya Modal Persepsi

BACA JUGA: Haul Guru Sekumpul di Kalsel, Polisi Pantau Rest Area Paser

Menurut laporan terbaru, hampir setengah dari pendanaan OCCRP pada tahun 2024 berasal dari United States Agency for International Development (USAID). 

Hal ini memicu pertanyaan mengenai independensi OCCRP, terutama dalam kasus yang melibatkan tokoh politik dari negara-negara berkembang.

Terkait penghargaan "Person of the Year", OCCRP menyatakan bahwa tujuannya murni untuk memberikan perhatian pada sistem dan individu yang dianggap memajukan korupsi dan kejahatan terorganisasi. 

Namun, penghargaan ini kerap dianggap digunakan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politis.

BACA JUGA: Ditlantas Polda Kaltim Terapkan Sistem Buka-Tutup di Ruas Semoi Dua-Samboja

BACA JUGA: Haul Guru Sekumpul, Rano Sekeluarga Kendarai Motor hingga 322 Kilometer, 10 jam Perjalanan

Pencantuman nama Jokowi dalam daftar ini memicu reaksi luas dari masyarakat Indonesia. 

Banyak pihak menganggap tuduhan ini tidak berdasar, sementara yang lain menilai bahwa hal tersebut mencerminkan kekecewaan publik terhadap kebijakan pemberantasan korupsi di masa pemerintahannya.

Meski OCCRP telah memberikan klarifikasi, kasus ini menunjukkan bagaimana persepsi publik dapat memengaruhi reputasi seorang pemimpin, terlepas dari ada atau tidaknya bukti konkret. 

Tuduhan terhadap Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Sumber: