BMKG Balikpapan Peringatkan Cuaca Ekstrem Melanda pada Natal dan Tahun Baru 2025

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto.-istimewa-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Menyambut perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.
Diprediksi, periode tersebut akan ditandai dengan curah hujan tinggi dan gelombang laut yang meningkat. Kepala BMKG SAMS Sepinggan, Kukuh Ribudiyanto, mengungkapkan bahwa wilayah Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, kini tengah berada di musim penghujan.
"Kalau secara musim, ini sudah masuk ke musim penghujan," katanya pada Senin (9/12/2024).
BACA JUGA:Pencuri Bermodus Ojol Beraksi di Balikpapan, Barang Elektronik dan Emas Senilai Rp 78 Juta Digasak
BACA JUGA:Polresta Balikpapan Belum Terima Laporan Resmi Terkait Dugaan Penyelewengan Donasi Palestina
Ia menjelaskan bahwa musim kemarau telah berlangsung sejak Agustus hingga September, sementara masa transisi menuju musim hujan terjadi pada Oktober dan November.
"Desember sampai Januari diperkirakan menjadi puncak pertama musim hujan di Kaltim, sementara puncak kedua akan terjadi pada April 2025," tambah Kukuh.
Adapun selama libur Natal dan Tahun Baru, hujan lebat berpotensi sering terjadi. "Kondisi Nataru ini perlu diwaspadai karena hujan-hujan deras kemungkinan besar akan mendominasi," ujar Kukuh.
Selain hujan deras, gelombang tinggi diperkirakan dapat mengganggu aktivitas kapal-kapal kecil seperti milik nelayan. Namun, menurut Kukuh, kapal feri penyeberangan cenderung lebih aman dari gangguan tersebut.
"Karena dari segi bobot, kapal nelayan lebih kecil, sedangkan feri relatif aman dari gelombang," jelasnya.
Disisi lain, untuk pasang air laut atau rob juga diperkirakan meningkat selama periode ini. Rob biasanya terjadi dua kali dalam sebulan, yaitu saat bulan purnama dan bulan mati.
BACA JUGA:Yayasan yang Diduga Menyeleweng Dana Donasi untuk Paletina Sering Berpindah Kantor
"Rob selalu muncul di pertengahan bulan Hijriyah, tapi awal dan akhir bulan pun bisa terjadi," kata Kukuh.
Untuk itu Kukuh menegaskan bahwa intensitas curah hujan maupun tinggi gelombang bersifat fluktuatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: