Inflasi Kaltim Tertahan di Angka 0,08, BI Sebut karena Strategi 4K
Kelompok makanan menjadi salah satu penyumbang terbesar inflasi di Kaltim.-(Ilustrasi/Antara)-
Kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran menjadi faktor pendorong inflasi tahunan, terutama kelompok kesehatan yang mencatat kenaikan tertinggi sebesar 5,27 persen, diikuti oleh perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,96 persen.
Namun, terdapat beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, seperti kelompok transportasi yang turun sebesar 1,05 persen dan informasi, komunikasi, serta jasa keuangan yang turun 0,56 persen.
BACA JUGA: UMP Kaltim 2025 Diperkirakan Naik 6,5 Persen, Disnaker Tunggu Permenaker
BACA JUGA: Nelayan di Balikpapan Temukan Jasad Seorang Pria yang Sebelumnya Dilaporkan Hilang
Ekonomi Kaltim Tumbuh
Budi menilai bahwa inflasi yang terkendali ini mencerminkan ekonomi Kaltim yang tumbuh secara kondusif.
Peningkatan aktivitas ekonomi terlihat dari padatnya acara Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang berlangsung di wilayah tersebut, serta tren positif harga emas di pasar dunia.
“Inflasi yang rendah dan stabil memberikan peluang untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, yang pada akhirnya dapat menjadi motor penggerak perekonomian Kaltim,” ungkapnya.
BI Kaltim bersama TPID terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi melalui berbagai program berkelanjutan, termasuk peningkatan kesejahteraan petani dan dukungan logistik pangan.
BACA JUGA: Dianggap Kurang Bukti, Laporan Dugaan Politik Uang di Pilkada Kukar Dihentikan Bawaslu
BACA JUGA: Progres Pembangunan Jalan Seksi 6C-1 di KIPP IKN Capai 84.54 Persen, Target Rampung Desember 2024
Langkah ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: