Pemkot Samarinda Berikan Apresiasi RT-Kelurahan Terbaik di Program Kampung Salai 2024

Pemkot Samarinda Berikan Apresiasi RT-Kelurahan Terbaik di Program Kampung Salai 2024

Pemkot Samarinda memberikan penghargaan keapda RT-kelurahan berprestasi.-Salsabila/Disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso memberikan apresiasi atas peran aktif masyarakat dalam mengatasi sampah ibu kota. Hal tersebut disampaikannya melalui pengumuman pemenang Lomba Kampung Salai (Sampah Bernilai) se-Kota Samarinda 2024.

Ia menjelaskan, berjalannya program Kampung Salai terletak pada partisipasi warga dan upaya komersialisasi sampah.

“Masalah sampah ini harus menjadi budaya. Mulai dari pemilahan, pengolahan, hingga menjadikannya bernilai. Partisipasi warga itu kunci. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ucap Rusmadi sapaan akrabnya di Hotel Harris Samarinda, Senin (2/12/2024).

BACA JUGA:Masih Banyak Pengendara Nakal, Dishub Sayangkan Minimnya Kesadaran Masyarakat Tertib Berlalu Lintas

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kota Samarinda (Pemkot Samarinda) memberikan insentif kepada masyarakat. Agar terus bersemangat mengelola sampah. Rusmadi bilang, pendekatan ekologis, ekonomis dan sosial budaya harus menjadi pilar utama.

"Bukan sekadar membangun lingkungan bersih, namun dapat menciptakan nilai ekonomi dan memperkuat budaya hidup sehat," jelasnya.

Selain penghargaan untuk Kampung Salai terbaik, acara tersebut juga memberikan apresiasi terhadap pembina terbaik di tingkat kelurahan.

BACA JUGA:KPU Kota Samarinda Imbau Warga Tidak Terpengaruh Hasil Perhitungan Cepat

Juara pertama diraih oleh Muhamad Taufik, Kasi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kelurahan Gunung Lingai, dengan hadiah Rp4 juta. Rizky Rahimayani dari Kelurahan Jawa menempati posisi kedua dengan hadiah Rp2 juta, diikuti oleh Muhammad Najib dari Kelurahan Bukuan di peringkat ketiga yang juga mendapat uang sebesar Rp1,5 juta.

Tak hanya itu, Kelurahan Gunung Lingai juga dinobatkan sebagai juara umum kelurahan dengan hadiah Rp 5 juta. Hal itu mampu membuktikan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, pembina dan warga setempat.

Lebih dari sekadar kompetisi, ia bilang, lomba Kampung Salai menginspirasi banyak pihak tentang pentingnya pengelolaan sampah. Seperti fashion show dan bank sampah yang mengolah sampah organik menjadi kompos sebagai wujud konkret inovasi warga.

“Aspek komersialisasi harus dipertimbangkan jangka panjang. Kalau tidak menguntungkan, masyarakat bisa kehilangan semangat,” ungkapnya.

Lomba Kampung Salai 2024 bukan hanya soal penghargaan, tetapi juga momentum untuk membangun budaya hidup bersih, sehat dan bernilai.

BACA JUGA:Dispora Kaltim Tunggu Kejelasan dari BPKAD untuk Pengelolaan Hotel Atlet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: