Dinsos Balikpapan Siapkan Rumah Singgah untuk Antisipasi Dampak Sosial IKN

Dinsos Balikpapan Siapkan Rumah Singgah untuk Antisipasi Dampak Sosial IKN

Lokasi rumah singgah yang terletak di Jalan Milono, kawasan Gunung Pasir, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, tepatnya di area Panti Asuhan Manuntung. (Disway/ Chandra)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan menargetkan pembangunan ulang rumah singgah akan selesai pada akhir tahun ini, tepatnya pada Desember 2024.

Pembangunan ini bertujuan untuk mengantisipasi dampak sosial yang mungkin timbul akibat peran Balikpapan sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan, menjelaskan bahwa progres pembangunan rumah singgah saat ini telah mencapai 50 persen.

“Saat ini pembangunan rumah singgah itu sudah mencapai 50 persen,” ungkap Edi, saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim.

Rumah singgah tersebut sedang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). 

"Untuk total anggaran lebih spesifik di DPU," lanjutnya.

Lokasi rumah singgah ini terletak di Jalan Milono, kawasan Gunung Pasir, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, tepatnya di area panti asuhan Manuntung yang tengah diperbaiki agar memenuhi standar kebutuhan rumah singgah.

"Standar-nya untuk rumah singgah itu ada tempat tidur, lemari, tempat kunjungan, dan tempat pendampingan," jelas Edi.

Edi menegaskan bahwa proyek pembangunan rumah singgah ini dipercepat mengingat Balikpapan merupakan salah satu titik penting di Kalimantan Timur, yang juga berfungsi sebagai gerbang IKN.

"Kami kebut itu agar kami bisa menampung sementara bila ada yang terlantar ataupun pendatang," tuturnya.

Rumah singgah ini juga berfungsi untuk membantu mereka yang terlantar dengan menyediakan sarana pemulangan ke daerah asal.

Edi menjelaskan bahwa pemulangan dilakukan melalui bantuan dana yang berasal dari paguyuban, organisasi sosial, serta Dinsos Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur.

"Anggarannya tidak banyak tapi mencukupi, dan paguyuban serta organisasi itu masuk pihak ketiga yang membantu," katanya.

Sejak Balikpapan berperan sebagai gerbang IKN, Dinsos telah menampung dan memulangkan sekitar 50 hingga 100 orang terlantar setiap bulannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: