Tim Isran-Hadi Tidak Takut dengan Praktik Politik Uang

Tim Isran-Hadi Tidak Takut dengan Praktik Politik Uang

Ketua Tim Pemenangan Isran-Hadi, Iswan Priyadi.-bayong/disway-

BACA JUGA:Pilkada 2024 Rentan Politik Uang dan Black Campaign, Bawaslu Kaltim Kumpulkan Parpol, Mahasiswa hingga Media

BACA JUGA:Pengamat Bilang Kaderisasi Partai Politik Lemah jadi Penyebab Politik Uang

“Nih coba lihat,” katanya menunjukkan sejumlah hasil hitung cepat pada pilpres lalu.

Dari enam lembaga survei nasional, Poltracking yang paling mendekati hasil penghitungan resmi, khususnya perolehan suara Prabowo-Gibran.

Hasil resmi suara Prabowo-Gibran pada saat itu adalah 58,59 persen. Sementara hasil hitung cepat Poltracking Indonesia adalah 58,51 persen.

Inilah yang menjadi acuan tim Isran-Hadi menggunakan jasa survei dari Poltracking Indonesia. Bahkan Iswan pun tidak peduli dengan polemik nasional yang sempat terjadi pada lembaga ini.

“Kita kan bicara angka, ya angkanya demikian.”

Tugas poltracking sendiri katanya hanya sebatas lembaga survei, bukan merangkap sebagai konsultan politik. Sebab, menurutnya, beberapa jasa konsultan politik hanya memberikan masukan yang ‘manis’, namun tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

BACA JUGA:Hj Uci Ajak Masyarakat Kutim Tolak Politik Uang, Pilih Sesuai Hati Nurani

Amankan TPS
Setelah mengetahui hasil elektabilitas, Iswan pun menerangkan sudah menugaskan timnya untuk mengamankan seluruh saksi di TPS nanti.

Ada lima saksi yang nantinya bertugas mengawas di dua TPS. Komposisinya, satu TPS berisi dua sakti.

Setiap dua TPS tadi, ada satu orang yang menjadi koordinator. Tugasnya adalah meminta data suara dari saksi tadi, baru kemudian disetor kepada tim IT.

“Anggotanya tadi merupakan gabungan dari beberapa partai. Ada dari PDIP dan Demokrat,” tutup Iswan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: