Dinkes Balikpapan Lakukan Pencegahan Peredaran Jajanan Latiao dari China

Dinkes Balikpapan Lakukan Pencegahan Peredaran Jajanan Latiao dari China

Daftar produk “Snack Latiao”. (Sumber: Dinkes Balikpapan)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan mengambil langkah tegas untuk mencegah penyebarannya Latiao, jajanan asal China, di pasaran.

Jajanan ini dinyatakan mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Begitu menerima rilis resmi dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kami segera melakukan razia terhadap produk makanan ini, ujar Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiyati, Senin (11/11/2024).

Alwiyati menjelaskan bahwa BPOM menemukan bakteri Bacillus cereus dalam Latiao.

Bakteri ini mampu menghasilkan racun yang bisa membahayakan sistem pencernaan.

“Jika dikonsumsi, bakteri tersebut bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare dan muntah. Bahkan pada anak-anak, efeknya bisa sangat parah dan mengakibatkan syok. Sangat penting untuk dihindari,” tegas Alwiyati.

BACA JUGA :  Sebanyak 6.489 Pelamar CPNS di Lingkup Pemprov Kaltim Berhasil Lolos Verifikasi

Usai rilis BPOM, Dinkes Balikpapan langsung berkoordinasi dengan Loka POM untuk menelusuri peredaran Latiao di Balikpapan.

“Jajanan ini ternyata sudah cukup banyak beredar, terutama di lingkungan sekolah-sekolah, karena target konsumennya adalah anak-anak,” kata Alwiyati.

Ia menyebutkan, selain di sekolah, produk ini juga ditemukan di sejumlah pasar tradisional dan dijual oleh beberapa pedagang lainnya, dengan jumlah yang beredar mencapai ribuan kemasan.

Alwiyati mengimbau agar pedagang segera menarik produk Latiao dari penjualan dan mengembalikannya kepada distributor.

BACA JUGA :  Pemungutan Suara Pilkada 2024, 27 November 2024 Bakal Ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional

Meski Latiao sudah tersebar di berbagai titik, Dinkes Balikpapan sejauh ini belum menerima laporan mengenai dampak kesehatan dari konsumsinya.

“Saat ini belum ada laporan kasus terkait konsumsi Latiao di Balikpapan, jadi kami bergerak cepat untuk antisipasi. Kami berupaya menjaga produk ini agar tidak tersebar lebih luas,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: