Inflasi Kaltim 1,75 Persen di Bulan Oktober, BI Sebut Masih Terkendali
Inflasi Kaltim bulan Oktober dinilai masih terkendali.-(Foto/ Istimewa)-
Pada periode yang sama, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim mengalami deflasi sebesar 0,16 persen secara bulanan (month-to-month).
Deflasi ini terjadi karena melimpahnya pasokan pangan, terutama sayuran di beberapa wilayah Kaltim, serta penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
BACA JUGA: Kendalikan Harga Tanah di Sekitar IKN, Kebijakan Kenaikan NJOP Diberlakukan sesuai Zona
BACA JUGA: Belanja Online di Nge Live Yuk PPU ada Gratis Ongkir
Budi menjelaskan bahwa deflasi Oktober 2024 terutama disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi deflasi sebesar 0,24 persen.
Deflasi bulanan ini juga didorong oleh panen di beberapa wilayah sentra pangan di Kaltim. Komoditas seperti kangkung, ikan layang, bayam, cabai rawit, sawi hijau, dan beras mengalami penurunan harga yang signifikan.
Selain itu, normalisasi permintaan pasca beberapa kegiatan nasional di Kaltim turut mendukung stabilitas harga.
Berau Tertinggi, PPU Terendah
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, inflasi tertinggi pada Oktober 2024 terjadi di Kabupaten Berau, mencapai 3,54 persen.
BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Layanan Publik, BRI dan Ombudsman Republik Indonesia Gelar Sosialisasi
BACA JUGA: Turun Lagi! Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.539.000 per Gram
Sedangkan Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat inflasi terendah sebesar 0,85 persen.
Kelompok pengeluaran yang menjadi pendorong utama inflasi tahunan di Kaltim antara lain adalah makanan, minuman, tembakau, dan sektor kesehatan.
Masing-masing sektor tersebut naik sebesar 3,08 persen dan 5,32 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: