Tekan Angka Kematian Ibu dan Stunting, Pemkab Mahulu Laksanakan KBKR

Tekan Angka Kematian Ibu dan Stunting, Pemkab Mahulu Laksanakan KBKR

Pemkab Mahulu saat melaksanakan kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR.-(Disway Kaltim/ Iswanto)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) melaksanakan kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR).
Kegiatan ini berlangsung di Lamin Adat Ujoh Bilang, pada Selasa (29/10/2024).

Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Agustinus Teguh Santoso menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mencegah dan menurunkan angka kematian ibu, serta mengatasi tingkat partisipasi KB yang belum terpenuhi di wilayah Mahulu.

Sebab, kata Teguh, pada tahun 2022, tingkat partisipasi KB modern nasional mencapai 59,4 persen, sementara di wilayah Mahulu masih perlu peningkatan partisipasi.

BACA JUGA: Bupati Mahulu Resmikan Program SiCepat-Laju Sehat di Rumah Sakit GSM

“Kami berharap, melalui kegiatan ini masyarakat Mahakam Ulu dapat memperoleh pelayanan KB yang berkualitas dan merata," kata Teguh.

Kemudian, disebutkan bahwa jika mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Mahulu turut mendukung upaya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menurunkan angka Stunting yang kini masih di angka 21,6 persen.

"Di wilayah dengan tantangan geografis seperti Mahakam Ulu, pelayanan kesehatan reproduksi menjadi langkah konkret dalam menekan angka stunting," ujarnya.

Pada kegiatan tersebut, berbagai metode kontrasepsi modern seperti Implan, IUD, Vasektomi, dan Tubektomi disediakan secara gratis bagi 100 akseptor.

BACA JUGA: Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Mahulu Resmikan Gedung Transfusi Darah di Rumah Sakit GSM

Kemudian, dilaksanakan sosialisasi yang melibatkan 75 peserta dari pasangan usia subur, calon pengantin, ibu hamil, remaja, dan kader lapangan.

"Dukungan dari mitra kerja seperti TNI dan Polri sangat membantu kami dalam pencapaian tujuan bersama ini," jelas Teguh.

Sementara itu, Kepala BKKBN Kaltim, Dr Sunarto menegaskan peran penting program KB dan kesehatan reproduksi dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), mencegah stunting, serta kemiskinan ekstrem melalui kampanye "4 Terlalu".

4 Terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak.
“Kami tidak melarang untuk hamil, tapi jaraknya diatur, minimal selisih anak itu 3 tahun,” serunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: