Kafe dan Resto Mulai Menjamur di Kawasan Pantai PPU, Kehadiran IKN Belum Berpengaruh
Kafe dan resto mulai bermunculan di wilayah pesisir pantai PPU, namun sayangnya kehadiran IKN belum berpengaruh signifikan.-Awal-nomorsatukaltim.com
PENAJAM, NOMORSATUKALTIM - Kehadirian Ibu Kota Nusantara yang berada di bilangan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan memberikan warna baru bagi kabupaten Benuo Taka. Antara lain di sektor kuliner.
Saat ini pun mulai menjamur kafe, restoran, katering hingga usaha perhotelan yang jadi pilihan bagi masyarakat maupun tamu dari luar daerah.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten PPU, Sandri Ernamurti menuturkan, banyak yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik pengunjung khususnya di bidang kuliner. Salah satunya tengah dilirik untuk pengembangan di daerah pesisir.
Untuk diketahui, wilayah yang dikenal dengan Serambi Nusantara itu dikelilingi pantai dan berbatasan langsung dengan Teluk Balikpapan.
"Coba dikembangkan dengan menghadirkan kafe-kafe di wilayah Pantai Nipah-Nipah sampai Pantai Corong," kata Sandri, via seluler, Jumat 4 Oktober 2024.
Ke depannya dengan banyaknya kafe di kawasan pantai, dia optimistis bakal banyak tamu-tamu dari luar Kabupaten PPU ke wilayah Penajam.
Dirinya mengungkapkan, banyak sekali yang harus dibenahi dari Kecamatan Penajam hingga Kecamatan Babulu, sehingga setiap orang datang atau sekadar berkunjung merasa tertarik dan betah berada di daerah yang kini menginjak usia 22 tahun.
"Perlu kita sadari orang yang datang (ke IKN Nusantara) belum terlalu tertarik untuk mampir wilayah kita (Penajam)," lanjutnya.
Dengan kondisi itu, katanya, menjadi tugas berat dan tantangan bagi PHRI dan Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten PPU, bagaimana menciptakan hal-hal baru yang tidak ada di wilayah Kecamatan Sepaku atau area sekitar pusat IKN Nusantara.
Makanya yang dilirik pengembangan di kawasan pantai. Dirinya berharap, Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin dapat mengembangkan lagi coastoal road di Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam.
"Pekan lalu juga beliau (Zainal Arifin) ada aksi gerak Jumat bersih di Pantai Corong, itu jadi langkah baik untuk kita membangun sektor restoran dan kafe wilayah pesisir pantai," terang dia.
Pihaknya bersama Komite Ekraf juga telah melakukan audiensi dengan Muhammad Zainal Arifin bagaimana memberikan warna baru di PPU, saat itu pembicaraannya folllow up objek-objek yang bagus untuk dikembangkan, seperti adanya restoran di wilayah pesisir pantai. Sementara untuk kafe ataupun resto menurut PHRI yang laik hanya belasan.
"Kalau untuk kafe-kafe ada puluhan, namun yang layak kunjung itu menurut data kami tidak lebih dari 15 tempat, dalam artian bisalah untuk orang luar datang duduk ngopi. Di antaranya yang recommended The Rich Hotel punya sky resto, Buen Café dan restoran di Pantai Amal," tutur Sandri.
Sementara untuk kafe, resto hingga katering di wilayah Kecamatan Sepaku, Sandri tak dapat menanggapi terlalu jauh. "Kalau khusus wilayah IKN Sepaku saya tidak bisa mengomentari," akunya.
Hal itu dikarenakan, semua untuk wilayah Kecamatan Sepaku dibawahi oleh area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara. Dirinya menuturkan, jika PHRI PPU tak dapat menyentuh wilayah tersebut.
"Karena PHRI Kabupaten PPU saat ini wewenangnya hanya sebatas dari Kecamatan Penajam sampai Babulu. Sepaku memang wilayah PPU, tapi apakah kemungkinan PHRI pusat atau provinsi yang mengambil alih, atau tetap di kami nantinya. Tapi saat ini Sepaku khusus KIPP," sebut Sandri.
Belum Berpengaruh Signifikan
Disinggung mengenai hadirnya IKN Nusantara dan kerapnya berbagai kegiatan dilaksanakan dengan banyaknya tamu undangan, dia mengaku perkembangan kafe, resto dan perhotelan di PPU belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Dikatakannya, setiap tamu yang datang ke IKN dipusatkan di Kecamatan Sepaku atau di area seremonial.
"Terus terang banyak kafe-kafe resto yang baru, tapi tidak terlalu signifikan. Kalau tamunya yang dibawa ke sini (Penajam) kurang, otomatis tak terlalu berpengaruh banget dengan industri restoran dan perhotelan ketika tamu-tamu hanya di Sepaku saja. Jadi menurut hemat dari Penajam sampai Babulu agak kurang," ungkap Sandri.
Belum lagi setiap ada kegiatan di IKN dengan menghadirkan banyak tamu undangan, baik luar daerah maupun tamu dari negara sahabat selalu singgah dan menginap di Kota Balikpapan.
"Kalau untuk dari Penajam sampai Babulu saya rasa tidak ada yang signifikan sekali. Karena tamu-tamu IKN itu selalu disinggahinya itu di Balikpapan, enggak pernah khusus dibawa dari Penajam sampai Babulu, kita enggak diperkenalkan," pungkas Sandri. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: