Masyarakat Diminta Rajin Belanja Demi Menjaga Pertumbuhan Ekonomi
Masyarakat Diminta Rajin Belanja Demi Menjaga Pertumbuhan Ekonomi-(istimewa)-
Angka-angka tersebut menunjukkan betapa besar peran konsumsi rumah tangga dalam menopang perekonomian nasional.
Dengan ajakan agar masyarakat meningkatkan pengeluaran, Farisan mengingatkan bahwa peningkatan konsumsi ini akan membantu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah ketidakpastian global.
Lebih banyak belanja dari masyarakat diharapkan dapat memacu aktivitas ekonomi, memperkuat daya tahan sektor bisnis, dan pada akhirnya menjaga pertumbuhan PDB di atas level 5%.
Selain faktor domestik, Farisan juga menyoroti pengaruh faktor eksternal yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.
BACA JUGA : Paus Sperma 40 Ton Mati di Pesisir Pantai Balikpapan, Evakuasi Terkendala Pasang Surut Air Laut
Menurutnya, ketidakpastian global yang disebabkan oleh konflik geopolitik, perang dagang, serta ketegangan di beberapa wilayah dunia turut mempengaruhi dinamika ekonomi Indonesia.
Farisan mencatat bahwa kondisi global yang bergejolak bisa menimbulkan risiko bagi stabilitas ekonomi nasional.
Namun, BI telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak negatif dari faktor eksternal tersebut.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
BACA JUGA : Polsek Loa Kulu Tangkap Dua Pelaku Ilegal Logging
Farisan menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan terus direkalibrasi oleh Bank Indonesia untuk memastikan bahwa stabilitas ekonomi domestik tetap terjaga di tengah tekanan global.
Meskipun ia tidak merinci secara spesifik langkah-langkah lain yang akan diambil oleh BI, Farisan menyatakan bahwa operasi moneter dan kebijakan nilai tukar akan menjadi instrumen kunci dalam menjaga perekonomian Indonesia dari guncangan eksternal.
Lebih lanjut, Farisan berharap bahwa situasi global akan semakin kondusif di masa depan sehingga risiko ekonomi global yang berpotensi mempengaruhi Indonesia dapat diminimalisir.
Ia optimistis bahwa jika kondisi geopolitik membaik, perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan saat ini.
BACA JUGA : Berau Diserbu Banjir, Warga Tuding karena Drainase Mampet dan Aktivitas Tambang
Untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh gejolak global, BI juga berupaya mengambil langkah-langkah proaktif.
Farisan menjelaskan bahwa selain menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar, BI akan terus memantau perkembangan ekonomi dunia secara cermat.
Salah satu risiko terbesar yang dihadapi saat ini adalah tekanan dari ancaman geopolitik yang dapat berdampak langsung pada perdagangan internasional dan stabilitas harga komoditas global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: