Bitcoin: Dulu Diejek dan Diremehkan, Sekarang Dicari-cari Pemerintah dan Perbankan

Bitcoin: Dulu Diejek dan Diremehkan, Sekarang Dicari-cari Pemerintah dan Perbankan

Donald Trump memberikan pidato utama pada konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, Tennessee. -AFP-

NOMORSATUKALTIM - Pemerintah dan bank dulu pernah mengejek Bitcoin saat pertama kali dirilis. Sekarang mereka ingin terlibat di dalamnya setelah nilainya mencapai $100.000 per koin. Para pendukung Bitcoin melihat mata uang kripto ini melonjak lebih tinggi lagi.

Bitcoin telah terbukti menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik dalam sejarah modern. Nilai mata uang kripto ini telah meningkat sekitar 1.000 kali lipat selama satu dekade terakhir. Jauh melampaui saham dan real estate AS.

Apalagi didukung oleh sikap Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang ramah terhadap mata uang kripto. Rekor reli Bitcoin bahkan mencapai level tertinggi baru di $107.000 pada hari Senin 16 Desember 2024, setelah sang calon presiden dari Partai Republik ini menegaskan kembali niatnya untuk membuat cadangan strategis Bitcoin.

Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi pertama. Diciptakan oleh Satoshi Nakamoto setelah krisis keuangan global 2007-2008.

BACA JUGA:Sentimen Investor Masih Kuat, Harga Bitcoin Mengalami Kenaikan

BACA JUGA:Rekor, Bitcoin Tembus Harga Tertinggi 90.000 Dollar Sepanjang Sejarah Sejak Trump Terpilih jadi Presiden AS

Nakamoto memperkenalkan sistem blockchain, sebuah panduan digital yang menyimpan transaksi dalam jaringan computer, untuk memungkinkan siapa saja melakukan transaksi keuangan tanpa keterlibatan bank, perusahaan keuangan atau pemerintah.

Awalnya konsep ini diejek karena dianggap merupakan aset spekulatif tanpa nilai intrinsic. Tapi belakangan Bitcoin justu dilirik serius oleh pemerintah, lembaga keuangan dan investor, khususnya di Amerika Serikat.

Boaz Sobrado, seorang analis fintech yang berbasis di London, mengatakan bahwa Bitcoin telah bertransformasi. Dari sebuah aset khusus yang disukai oleh para pembangkang politik dan penjahat yang melakukan transaksi terlarang, menjadi sesuatu yang harus diingat dan dipertimbangkan oleh bank sentral Amerika.

BACA JUGA:Donald Trump Menang Pemilu, Terpilih Lagi Sebagai Presiden AS Ke-47

IMF telah menerapkan pedoman politik anti-kripto yang sangat tegas saat bernegosiasi dengan negara-negara yang mungkin membutuhkan bantuannya. Ini telah berubah dari pertanyaan akademis menjadi pertanyaan praktis dan nyata dan yang ditanggapi dengan sangat serius oleh bank-bank sentral sekarang,” kata Sobrado dikutip dari Al Jazeera.

Pada Januari, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyetujui ETF Bitcoin (dana yang diperdagangkan di bursa), sehingga memungkinkan investor memiliki eksposur terhadap aset ini di bursa untuk pertama kalinya.

Dalam sebuah laporan pada Oktober, Departemen Keuangan AS menyebut Bitcoin sebagai emas digital. Sejumlah negara bahkan telah bertaruh besar pada mata uang kripto ini.

El Salvador telah mengumpulkan cadangan Bitcoin senilai $600 juta dan merupakan salah satu dari segelintir negara, bersama dengan Republik Afrika Tengah, yang menerima aset ini sebagai alat pembayaran yang sah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: