Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Kaltim-Kaltara, BMKG Balikpapan Catat 10 Kali Gempa Susulan
BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi 10 kali gempa susulan, usai gempa M 5,6 yang mengguncang Berau dan sekitarnya. -(Disway Kaltim/ Chandra)-NOMORSATUKALTIM
"Kami terus memantau situasi dan mencatat adanya 10 kali gempa susulan pasca-gempa utama. Potensi gempa susulan masih ada hingga Senin dini hari, oleh karena itu kami meminta masyarakat tetap waspada," tambah Rasmid.
Masyarakat di beberapa wilayah, seperti Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur, Tanjung Selor, Tarakan, dan Bulungan, merasakan getaran dengan skala intensitas III-IV MMI.
BACA JUGA: Pertolongan Pertama Korban Keracunan Makanan, Simak Caranya Berikut ini!
BACA JUGA: Warga Biasa Boleh Kunjungi Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa di IKN, Tapi Ada Syaratnya
Getaran ini cukup kuat dirasakan terutama oleh orang-orang yang berada di dalam rumah, dan jika terjadi pada siang hari, bisa dengan mudah dirasakan.
Meski gempa tersebut cukup signifikan, BMKG Balikpapan memastikan bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak memiliki potensi untuk memicu terjadinya tsunami.
Hal ini tentunya sedikit melegakan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir dan wilayah dekat laut.
“Kami ingin menekankan kepada masyarakat bahwa gempa kali ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami, berdasarkan hasil pemodelan yang kami lakukan,” tegas Rasmid.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid.-(Disway Kaltim/ Chandra)-NOMORSATUKALTIM
BACA JUGA: Peringati HUT Berau ke-71, Bupati Sri Sebut Daerah Terus Berkembang
Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah. Selain menghindari informasi yang belum jelas sumbernya, warga juga diminta untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal mereka.
Gempa dengan magnitudo ini memiliki potensi untuk merusak struktur bangunan, terutama yang tidak memenuhi standar tahan gempa.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bersumber dari BMKG. Selain itu, penting untuk memeriksa bangunan tempat tinggal agar memastikan tidak ada kerusakan yang bisa membahayakan sebelum memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah,” jelasnya Rasmid.
Pihaknya juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, bagi masyarakat di wilayah yang rentan akan gempa bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: