Menakar Kekuatan Penantang Petahana di Pilkada Balikpapan 2024

Menakar Kekuatan Penantang Petahana di Pilkada Balikpapan 2024

Ilustrasi-(Foto/Freepik)-

Rendahnya elektabilitas Rahmad tak terpungkiri lantaran banyaknya persepsi negatif dari masyarakat akan kinerjanya selama ini sebagai walikota. Yang paling fenomenal tentunya proyek DAS Ampal yang pengerjaannya menahun hingga menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. 

Selain pada proyek DAS Ampal itu, hal lain yang memunculkan komentar-komentar negatif pada masyarakat ada pada masalah air bersih, banjir, hingga macet yang tak kunjung teratasi. 

Tentu problem di atas menjadi PR besar bagi Rahmad Mas’ud untuk memperbaiki pamornya menjelang kontestasi Pilkada November nanti, jika tidak ingin gagal kembali menjadi walikota untuk periode keduanya.

Baca Juga: Jelang Pilkada Balikpapan 2024, Penandatanganan Pakta Integritas oleh Sekretariat PPK Dilaksanakan

Dengan ini, tentu memerlukan startegi yang benar-benar tepat dalam menentukan siapa calon wakil walikota yang akan mendampingi Rahmad dalam kontestasi Pilkada nanti, tentu ini akan menjadi kerja ekstra bagi Partai Politik yang akan mengusungnya.

Selain nama-nama di atas, muncul juga beberapa nama yang ikut meramaikan kontestasi Pilkada Balikpapan kali ini. Seperti Syukri Wahid, Muhammad Sa’bani, Edy Tarmo hingga Syaima Alaydrus. 

Di antara sederet nama tersebut, kini mengerucut kepada dua nama yang diperkirakan akan turun sebagai penantang sang petahana. Mereka adalah Muhammad Sa’bani dan Syukri Wahid. Keduanya digadang-gadang akan berdampingan pada Pilkada nanti. 

Muhammad Sa’bani adalah sosok yang terkenal sebagai birokrat, mantan sekretaris Pemprov Kalimantan Timur. Selain itu, Muhammad Sa’bani juga malang melintang di Pemerintahan Kota Balikpapan hingga Pemprov Kalimantan Timur. 

Pengalamannya di dunia pemerintahan memang sudah tidak diragukan lagi. 

Sementara Syukri Wahid adalah sosok yang terbilang sudah cukup senior di dunia perpolitikan Kota Balikpapan, dengan sederet pengalaman politik yang telah dilalui. Syukri sempat menjadi anggota DPRD Kota Balikpapan selama kurang lebih tiga periode. 

Selain itu, Syukri Wahid juga sempat menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memperoleh suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2019 lalu. 

Jika benar keduanya akan berduet di Pilkada nanti tentu akan membuat persaingan yang ketat mengingat keduanya adalah birokrat senior dengan pengalamannya masing-masing di dunia pemerintahan maupun politik dan juga tentu menjadi antitesa sang petahana sehingga akan menyerap suara dari masyarakat yang terbilang ingin adanya perubahan di Kota Balikpapan. 

Baca Juga: Kotak Kosong atau Calon Boneka?   

Potensi Kotak Kosong

Pun demikian, Pilkada Balikpapan tahun ini kemungkinan besar kembali di ambang kotak kosong. Sebagaimana dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 menjelaskan, ketika hanya ada satu calon atau peserta sebagai kontestan Pilkada, maka lawannya adalah kolom atau kotak kosong. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: