Bahas Minusnya Kondisi Mahulu, Yohanes Avun Singgung Harga Diri Negara

Bahas Minusnya Kondisi Mahulu, Yohanes Avun Singgung Harga Diri Negara

Mobil Dinas Wabup Mahulu, Yohanes Avun terpaksa harus ditarik karena tak mampu menaklukkan tebalnya lumpur di ruas jalan Kutai Barat menuju Mahakam Ulu. -(Disway Kaltim/ Iswanto)-

“Saya tahu Kaltim ini kan penyumbang devisa terbesar ke negara, tapi yang datang kembali ke Kaltim cuma seberapa. Apalagi Mahulu ini kan wilayah perbatasan. Maka saya berharap ada kontribusi maksimal dari pemerintah pusat. Bukan dibebankan ke kabupaten, bukan provinsi. Harga diri negara ini kan seperti itu,” tegasnya.

BACA JUGA: Mengenal 'Family Office' Gagasan Luhut, Entitas Bebas Pajak untuk Pikat Dana Konglomerat

Tidak Sinkron dengan IKN

Lebih lanjut, Avun mengatakan bahwa pembangunan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang sedang berlangsung saat ini seharusnya sejalan dengan peningkatan pembangunan di semua kabupaten/kota, terutama di Mahulu yang masih sangat tertinggal.

Kabupaten Mahulu tentunya menjadi salah satu daerah penyangga IKN. Banyak potensi yang perlu diperhatikan, seperti potensi pariwisata, pertanian dan lainnya.

Menurutnya, segala potensi tersebut tidak bakal bisa dikelola optimal jika Mahulu masih terus-menerus dihadapkan dengan persoalan infrastruktur dasar.

“Mahulu ini kan salah satu daerah penyangga IKN. Paling tidak sebagai daerah penyuplai hasil pertanian. Untuk menuju itu yang jelas infrastrukturnya harus baik. Bagaimana kita mau pasarkan produk kita ke IKN kalau jalannya tidak bagus. Artinya jalannya diutamakan, IKN dibangun perhatikan juga daerah penyangganya, supaya merata,” ujarnya.

BACA JUGA: Pemprov Kaltim Kerja Sama dengan Tiongkok, Dorong Ketahanan Pangan dan Pengembangan Desa


Wabup Mahulu, Yohanes Avun (baju kuning) berjalan kaki karena mobil dinasnya tersangkut di lumpur, saat kunjungan kerja ke salah satu kecamatan.-(Disway Kaltim/ Iswanto)-

Selama ini, pihaknya terus menyuarakan kondisi infrastruktur dasar yang rusak di Mahulu. Aspirasi tersebut disampaikan media sosial hingga media massa. Bahkan pihaknya juga telah berkoordinasi langsung dengan kementerian terkait.

Namun, upaya tersebut menurutnya tidak ada tindak lanjut yang konkret.

“Kita capek menyuarakan kondisi jalan di Mahulu ini. Kenapa selama ini saya getol di jalan ini, karena kalau jalan tidak baik, maka Mahulu akan seperti ini terus. Sulit dijangkau, kemudian harga bahan pokok juga tetap tinggi,” keluhnya.

Ia kemudian mengkritik pemerintah pusat yang lebih banyak memperhatikan pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa.

Menurutnya, perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di Pulau Jawa sudah berlebihan, bahkan yang sudah enak malah dikasih enak terus, seperti pembangunan jalan tol yang bercabang-cabang.

“Kalau saya lihat di daerah Jawa itu, Jawa itu kan sudah enak jalannya. Tapi sudah enak dibikin tambah enak lagi seperti bangun tol bermacam-macam cabang. Maksud saya kenapa di sana yang selalu fokus dibangun, malah kita ini belum enak jalannya,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: