Harumkan Kaltim, Menuju Indonesia Emas 2045
Rudy Mas'ud.--
Dengan merawat keadilan, kepemimpinan Kaltim memperkuat ikatan sosial dan membangun fondasi yang kokoh untuk kemajuan bersama. Tegaknya keadilan akan menjadi pijakan esensial dalam memelihara keseimbangan, menciptakan kepercayaan dan rasa aman, serta mendorong warga mengambil peran dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Jika keadilan sirna, kepercayaan di antara warga akan redup, dan berpotensi meretakkan ikatan sosial yang akan mengganggu jalannya pembangunan.
Sementara nilai “Religius” menunjukkan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Agama, dalam konteks ini, tidak hanya sebagai ritual atau kepercayaan, tetapi juga sebagai panduan moral dalam mengemban tanggung jawab kepemimpinan. Pemimpin yang religius akan cenderung memimpin dengan adil, jujur dan berintegritas, yang menjadi landasan menjaga kestabilan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesemuanya itu, pada gilirannya akan memperkuat kohesi sosial dan menciptakan iklim kondusif bagi perkembangan spiritual, moralitas, dan demokrasi. Sementara kepemimpinan yang ada berlangsung penuh amanah, terbuka dan bertanggung jawab. Bagi masyarakat, keteladanan sikap dan perilaku pemimpin akan mendorong terciptanya kehidupan yang bermakna, yakni yang teratur, damai dan harmonis.
Unggul dan Maju
Selanjutnya adalah nilai “Unggul”. Mencerminkan semangat mencapai keunggulan dalam berbagai bidang. Dulu, Kerajaan Kutai dikenal sebagai pusat pembelajaran dan peradaban, di mana inovasi dan pengetahuan dihargai dan diperjuangkan. Pemimpin yang memelihara semangat unggul akan mendorong peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, penelitian, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Dengan menumbuhkan budaya unggul, akan menginspirasi generasi muda untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam memajukan daerah. Budaya unggul akan menghargai perbedaan, merawat pikiran positif, dan senantiasa siap menghadapi berbagai tantangan. Kepemimpinan Kaltim ke depan akan membentangkan jalan bagi generasi muda untuk meraih karakter unggul sebagai syarat memenangkan masa depan yang kian kompetitif.
Dan, terakhir adalah nilai “Maju”. Menggambarkan tekad untuk terus bergerak ke depan dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Sejarah Kerajaan Kutai, sekali lagi, menunjukkan mereka senantiasa terbuka terhadap pengaruh luar dan selalu berusaha memajukan kehidupan masyarakatnya. Pemimpin yang memandang masa depan dengan optimisme dan keberanian akan merancang kebijakan dan strategi yang progresif dan berorientasi ke depan.
Melalui nilai-nilai keberanian dan inovasi, akan membuka jalan bagi kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya. Kaltim membutuhkan kepemimpinan yang berfokus pada masa depan dan mendukung pembangunan IKN yang modern dan berkelanjutan. Dengan cara itu, Kaltim akan menjadi pusat pertumbuhan baru yang menarik bagi investasi domestik dan asing.
Semoga Kalimantan Timur ke depan dapat mencapai potensi penuhnya dan memainkan peran kunci menuju Indonesia Emas 2045, melalui kepemimpinan yang HARUM: Harmoni, Adil, Religius, Unggul, dan Maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: