Andrinof Chaniago, Sang Konseptor IKN Kecewa: ‘Harusnya Tidak Begini’
Andrinof Chaniago.-tangkapan layar/youtube-
“Itulah satu konsep yang menurut kami sangat terintegrasi, bukan dipecah atau malah dilupakan misi dan misi yang penting, (yaitu,red) pemerataan antar wilayah dan membangun dari timur. Ya terus terang kecewa,” ketus Andrinof.
Lantas, apakah pembangunan IKN bisa dikerjakan sesuai jadwal? Jika mengacau pada UU dan sesuai rencana awal, ia optimistis. Karena IKN baru bisa terbangun secara menyeluruh setelah 20 tahun lagi. Bukan dikebut pengerjaannya menjadi lima tahun. Sehingga ia menyarankan agar pemerintah fokus saja pada tahapan awal pembangunan.
BACA JUGA:WNA Asal Italia Hina IKN, DAD Balikpapan: Ngomong Ngawur!
“Enggak usah panggil investor, ya enggak mungkin akan datang.”
Lagi pula, IKN bukan pasar potensial bagi investor. Dengan potensi penduduk nantinya sekitar 1,5 juta dan sebagian besar dihuni keluarga ASN, itu bukanlah sebuah kota besar. Melainkan murni kota pemerintahan. Lagi pula investor akan memerhitungkan return of investment (ROI) atau return on asset (ROA).
Modal mereka harus kembali dalam sekian tahun. Untuk itu pasarnya harus jelas kalau ingin membeli produk dan jasa mereka. Dengan kata lain, pemerintah juga harus menyiapkan pangsa pasarnya. Singkatnya, investor ingin membuat apa di situ?
“Saya melihat sudah enggak logis, makanya enggak mungkin investor dayang ke situ.”
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Akui 2.086 Hektare Lahan IKN Belum Beres, Janjikan Penyelesaian Humanis
Nah, kalau pemerintah ingin cari investor, yang harus dikebut harusnya daerah sekitar IKN. Pemerintah harus mencarikan investor untuk Sangatta, Bontang, Mamuju, Palu, Paser, Kota Baru, hingga Tanah Grogot. Demikian kata Andrinof.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: