Andrinof Chaniago, Sang Konseptor IKN Kecewa: ‘Harusnya Tidak Begini’

Andrinof Chaniago, Sang Konseptor IKN Kecewa: ‘Harusnya Tidak Begini’

Andrinof Chaniago.-tangkapan layar/youtube-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), sekaligus konseptor Ibu Kota Negara (IKN), Adrinof Chaniago buka-bukaan. Ia kecewa pembangunan IKN sekarang sudah melenceng dari ruh awalnya, sebagai pemerataan pembangunan nasional.  

Ia kecewa karena tujuan IKN makin mengerucut dan bahkan makin mengerdil. 

“Iya, terus terang. Terakhir makin sering digaungkan sebagai simbol, bergeser sebagai kota untuk mendatangkan investor,” ungkap Adrinof dikutip dari kanal youtube Akbar Faizal Uncensored. 

BACA JUGA:Inilah Destinasi Wisata di Mahulu yang Wajib Anda Kunjungi! Warga IKN Harus Tahu!

Andrinof sendiri memiliki masa jabat Kepala Bappenas cukup singkat. Cuma satu tahun. Yakni pada 2014 sampai 2015. Setelah tidak jadi menteri, dirinya lebih banyak menjadi tim pakar yang memberi masukkan kepada presiden. Termasuk konsep IKN. Sebagai salah satu konseptor, ia bersama tim merencanakan agar IKN sejalan dengan visi dan misi membangun Indonesia lebih baik.  

“Masalah kita di pemerataan,” ucapnya.  

Pemerataan itu haruslah antar wilayah. Itulah fungsi IKN sebenarnya menurut Andrinof. Yaitu untuk menggerakkan wilayah dan mentransformasi ekonomi di Kalimantan dan kawasan timur Indonesia. 

“Tapi ketika ide ini ingin menumpuk investasi besar, ini sudah bertabrakan dengan misi di wilayah itu untuk pemerataan antar wilayah.” 

Memang misi smart city, kota hijau dan kota hutan tetap berjalan. Tapi misi menggerakkan ekonomi malah dilupakan. Sebagai contoh menjadikan Tenggarong di Kukar sebagai kota pariwisata. Fungsi IKN semestinya adalah menstimulasi hal itu terwujud. Kemudian kawasan industri Kariangau di Balikpapan. Tidak berjalan karena memang tidak ada daya tariknya. Tapi dengan adanya IKN, Kariangau diharapkan menjadi menarik. 

Menurut Andrinof, pemerintahan Jokowi terlalu mengampanyekan ingin mendatangkan investor untuk berinvestasi triliuan rupiah.  

BACA JUGA:APBN Kurang Terus, Rocky Gerung Usulkan Pembiayaan IKN Melalui Judi Online

“Paser, Tanah Grogot, Kota Baru di perbatasan Kaltim-Kalsel, itu yang harusnya digerakkan oleh IKN. Bukan terpusat membesarkan IKN menjadi kota bisnis, ini saya menyayangkan. IKN yang saya bayangkan dengan tim visi 2030 banyak yang melebar.”

Andrinof membayangkan IKN yang ia rencanakan adalah kota publik. Bukan kota yang dibangun oleh swasta. Tujuan kota publik adalah untuk menata agar Jakarta tidak padat penduduk. Kemudian populasi di Jawa bisa berkurang sehingga bisa mewujudkan pelestarian alam, sehingga industri bisa beralih ke Kalimantan dan kawasan Indonesia timur.

Sehingga sebagai kota public, pembangunannya pun harus dengan anggaran negara. Setelah jadi barulah ada peluang bisnis untuk menghidup kota tersebut. Artinya dengan adanya IKN, hal ini bisa diwujudkan. Kawasan pinggiran akan mendapat perhatian lebih.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: