Head to head Pilkada Paser: Dulu Sanding Kini Tanding
Ade Muriyono,-istimewa-
Beberapa kandidat termasuk Ketua DPRD Paser dan para incumbent pun demikian, big data dan terjun langsung saat reses menjadi kata kunci kemenangan. Justifikasi yang tegas atas perubahan pola kampanye, gaya yang tegas menjadi sangat humanis, dan kedisiplinan tim dalam olah data menjadi perubahan signifikan mengubah sentiment negatif menjadi basis suara yang tinggi.
Kemenangan spektakuler yang diraih PKB menjadi modal dasar dan tonggak pemenangan untuk pilkada 2024. Terlebih jargon paser MAS telah menjadi arah gerakan dan pembangunan kabupaten Paser. Don’t Stop Dr Fahmi, itulah secuil jargon yang digaungkan oleh kader PKB Paser.
Figur penantang calon bupati PKB itu Syarifah Masitah Assegaf, beliau saat ini sebagai wakil bupati Paser yang aktif. Masitah meyakini surat tugas partai Golkar untuk pilkada yang mendelegasikan beliau maju di pilkada paser 2024 dapat bermuara pada rekomendasi partai beringin tersebut. Seperti diketahui bersama bahwa hasil perolehan kursi golkar adalah tujuh kursi, seperti halnya PKB, Golkar juga dapat mengajukan sendiri paslon di pilkada Paser tanpa koalisi.
Selain Golkar, Masitah juga telah berupaya mendaftar di beberapa partai khususnya yang tergabung pada koalisi Indonesia Maju yaitu Demokrat dan Gerindra. Partai PDIP dan NasDem tak luput menjadi incaran beliau untuk menjadikan koalisi gemuk.
Instrumen dan pola pemenangan tersebut bukan merupakan cara yang terefektif dan akurat. Apabila pola pemenangan dengan politik uang misalnya terjadi secara massif pada Pilkada, hal tersebut tidak bisa linier dan menegasikan dengan konteks Pilkada yang menjadi arena kontestasi formulasi gagasan dan ide yang menjadi tumpuan masyarakat. Pilkada hanya akan seremoni pemilihan saja dengan pemenang adalah perolehan suara terbanyak. Bahwa “resource” dibutuhkan pada sebatas operasional dan trik pemenangan dalam rangka menaikkan sentimen positif pemilih.
Dalam pilkada Paser kali ini selain format head to head, masih ada 2 alternatif yaitu pertarungan incumbent melawan kokos atau munculnya poros ketiga mengingat tiga partai PDIP, Nasdem, dan Gerindra jika berkoalisi juga dapat mengajukan paslon di pilkada Paser nanti. Semoga Pilkada ini akan menjadi gelaran euphoria masyarakat.
Ditulis oleh: Praktisi Politik Kabupaten Paser, Ade Muriyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: