Kios SIGAP di Pasar Segiri Samarinda Sediakan Bahan Pokok Dengan Harga Terjangkau

Kios SIGAP di Pasar Segiri Samarinda Sediakan Bahan Pokok Dengan Harga Terjangkau

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat meninjau Kios Sigap di Pasar Segiri Samarinda. -istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Dinas Perindustrian, Perdagangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (Disperindagkop UMKM) Kaltim mendirikan Kios Siap Jaga Harga Pasokan (SIGAP) di Pasar Segiri Samarinda.

Kepala Disperindagkop UMKM Kaltim Heni Purwaningsih menjelaskan, kehadiran kios SIGAP tersebut bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok atau inflasi. Terutama selama selama bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah.

"Pendirian Program toko penyeimbang itu sebagai upaya pemerintah dalam menekan lonjakan harga di momen-momen tertentu. Apalagi selama bulan suci Ramadhan ini," kata Heni Purwaningsih, Selasa 12 Maret 2024.

Kata Heni, kehadiran kios tersebut sebagai bagian dari langkah pemerintah provinsi agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang layak. Selain juga untuk mengendalikan inflasi daerah.

Di Kios Sigap, terdapat beberapa jenis bahan pokok yang dijual. Seperti beras medium dijual dengan harga Rp 57.500 untuk ukuran lima kilogram. Beras premium Rp72 Ribu per lima kilogram, ayam pedaging Rp 35 Ribu per ekor kemudian cabai Rp 62 Ribu per kilogram.

Kemudian minyak goreng seharga Rp 16 ribu per liter, gula pasir Rp 17.500 per kilogram, telur ayam ras Rp 58 Ribu per piring isi 30 butir serta bawang merah Rp 28 ribu per kilogram.

Kios SIGAP sendiri juga diresmikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim pada Minggu (3/3/2024) lalu. Akmal Malik mengatakan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta dalam menangani masalah pangan dan inflasi, terutama di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.

Ia mengatakan bahwa Kios SIGAP ini adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga dan pasokan pangan di daerah.

"Kita tidak bisa menyelesaikan persoalan pangan dan inflasi ini dengan pendekatan parsial, tetapi harus berkolaborasi," tegas Akmal Malik. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: