Jokowi Jadi Waswas usai Kunjungi Vietnam: Mereka Ngebut, Kencang!

Jokowi Jadi Waswas usai Kunjungi Vietnam: Mereka Ngebut, Kencang!

Presiden Jokowi saat mengenjungi Kantor VinFast di Kota Hai Phong, Vietnam, Sabtu (13/1/2024).-(BPMI Setpres)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya usai pulang dari lawatan ke negara-negara anggota ASEAN.

Jokowi menyoroti perkembangan ekonomi Vietnam yang berpotensi menyalip Indonesia.

Jokowi khawatir Vietnam lebih dulu menjadi negara maju. Pasalnya, pendapatan per kapita Vietnam yang kini hanya selisih USD 800 dari Indonesia.

"Vietnam ini income per kapitanya kira-kira USD 4.300, kita sekarang kira-kira sudah USD 5.100," ujar Jokowi saat berpidato di Konvensi dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia, yang disiarkan secara virtual, pada Senin (15/1/2024).

Jokowi menilai, ekonomi Vietnam bersiap menyusul Indonesia dalam persaingan menjadi negara maju.

Padahal, kata Jokowi, Indonesia sudah mulai membangun 30 tahun lebih awal. Namun pertumbuhan Vietnam sudah hampir mendekati ekonomi Tanah Air.

"Tahun 1975 itu (Vietnam) baru selesai perang, artinya 30 tahun duluan kita. Tapi mereka ngebut, kencang. Hati-hati income per kapitanya hampir lampaui kita," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan, jika semua pihak hanya santai-santai dan bergerak dengan langkah, sudah pasti Vietnam bakal menyalip Indonesia. 

"Bisa sebentar lagi kelanggar sama yang namanya Vietnam. Ini yang kita tidak mau," kata Jokowi.

 

Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Vs Vietnam

Berdasarkan data yang dirilis masing-masing negara pada kuartal II 2023, Indonesia masih menjadi negara terkuat di kawasan ASEAN.

Pada kuartal II 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan (yoy). Angka ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang signifikan.

"Dibanding negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat, dengan inflasi terkendali. Pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: