Petani Penajam Panen Semangka 25 Ton per Hektare di Musim Kemarau

Petani Penajam Panen Semangka 25 Ton per Hektare di Musim Kemarau

Anggota Kelompok Tani Setia Abadi memperlihatkan buah semangka tanpa biji yang mereka budidayakan di musim kemarau.-(Diskominfo PPU)-

PENAJAM, NOMORSATUKALTIM – Musim kemarau bukan halangan bagi anggota Kelompok Tani (Poktan) Setia Abadi untuk tetap produktif. Mereka memilih menjadi petani produktif, tanpa membiarkan lahannya menganggur.

Mengakhiri musim kemarau tahun ini, para petani di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tersebut, berhasil memanen buah semangka tanpa biji rata-rata 25 ton per hektare (ha).

Mereka memanfaatkan lahan pertanian padi mereka yang kering akibat kemarau, menjadi lahan pertanian buah semangka.

Di atas lahan sawah seluas 25 ha, Poktan Setia Abadi berhasil membudidayakan semangka non biji varietas Amara dengan sistem irigasi pompanisasi. Hasilnya, lahan kering tersebut menghasilkan buah semangka hingga 25 ton per ha.

Kepala Dinas Pertanian PPU, Rozihan Asward mengapresiasi kiat para petani di wilayah Babulu Darat dalam mensiasati musim kemarau.

”Kami sangat mendukung dan mengapresiasi para petani semangka di wilayah Babulu ini. Dalam rangka menyiasati ketersediaan air selama kemarau panjang, mereka mampu mengembangkan tanaman semangka non biji ini dengan sistem irigasi pompanisasi,” kata Rozihan usai mengunjungi perkebunan semangka tersebut belum lama ini, Jumat (22/11/2023).

Rozihan berharap selalu ada terobosan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk  memberikan solusi pengelolaan lahan dalam berbagai kondisi.

Harapannya, petani selalu mendapatkan tambahan pendapatan melalui pengelolaan lahan yang efektif dan efisien. Tentunya ini dalam rangka mendukung ketersedian pangan di daerah.

PPL, kata Rozihan, memiliki tugas memfasilitasi petani dari sisi teknis budidaya, pemasaran hasil, kemitraan usaha serta peningkatan kesejahteraan petani melalui pemilihan komoditas yang tepat. Termasuk pendampingan dalam pengendalian organisme penyakit.

”Semangka ini kan salah satu tanaman hortikultura yang cukup penting di daerah tropis. Tanaman semangka juga dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi petani. Oleh karenanya, ini salah satu peluang bagi petani kita,” tutur Rozihan.

Sementara itu PPL Babulu Darat, Suyono mengungkapkan bahwa pemasaran semangka di PPU bisa dikatakan masih sangat mudah.

Karena selama kemarau panjang, banyak pedagang dari luar daerah, terutama dari Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara.

Mereka membeli semangka di PPU dengan harga bagus, di kisaran Rp6 ribu per kilogram.

”Dengan harga ini rata-rata petani bisa mendapatkan ratusan juta per hektare-nya. Ke depan akan selalu dikembangkan komoditas ini. Agar bisa memenuhi kebutuhan buah semangka di Ibukota Negara (IKN) Nusantara,” kata Suyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: