Kunker ke Magetan, DPRD Balikpapan Belajar Pengembangan Pariwisata

Kunker ke Magetan, DPRD Balikpapan Belajar Pengembangan Pariwisata

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz bersama rombongan saat memberikan cendera mata kepada Ketua DPRD Kabupaten Magetan Sujatno. (Ariyansah/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com - DPRD Balikpapan berkunjung ke DPRD Magetan, Jawa Timur, Kamis (28/11/2019). Ini dalam rangka kunjungan kerja. Rombongan DPRD Balikpapan dipimpin dua wakil ketua, Thohari Aziz dan Subari. Kedatangan belasan anggota dewan ke kabupaten sebelah barat Jawa Timur itu diterima unsur pimpinan DPRD Magetan. Yaitu ketua Sujatno, dan salah satu wakil ketua DPRD Magetan, Pengajoman. "Kunker ke Magetan setelah masa reses, sharing berkaitan dengan beberapa nomenklatur. Yaitu tiga hal. Tentang pariwisata, penanganan konflik sosial dan pelayanan publik. Dan juga, agar terjadi interaksi antar dua daerah (Balikpapan dan Magetan)," kata Thohari Aziz, wakil ketua DPRD Balikpapan. Magetan merupakan kabupaten yang sumber pendapatan asli daerahnya bergantung pada pariwisata dan pertanian. Khusus pengelolaan pariwisata di kabupaten itu, sepenuhnya menjadi perhatian DPRD Magetan. "Potensi pariwisata di Magetan luar biasa. Kita belajar tentang pengembangan pariwisata, karena Magetan cukup fenomenal. Di Magetan juga, pemerintah menggandeng masyarakat. Misalnya kalau butuh lahan, pemerintah tidak membeli tanah warga, tapi bekerja sama dengan cara bagi hasil dengan warganya. Ini yang menarik," jelas politisi PDIP itu. Dijelaskan Wakil Ketua DPRD Magetan, Pengajoman, pengelolaan pariwisata di Magetan diatur sedemikian rupa. Sedetail mungkin melalui peraturan daerah (perda). "Kita atur semua dengan perda. Semuanya. Dan perda tentang pariwisata itu, merupakan inisiatif DPRD Magetan," katanya. Pendapatan asli daerah (PAD) Magetan tahun 2019 Rp 200 miliar. Di tahun 2020, PAD ditargetkan Rp 210 miliar. Masih kecil dibandingkan PAD Balikpapan. Namun pengelolaannya patut dijadikan contoh. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Winarto mengatakan, tahun 2020 nanti ada beberapa tempat yang dikembangkan jadi tempat wisata. Tujuannya, mewujudkan peningkatan PAD sektor pariwisata. "Ada air terjun, kebun atau taman bunga. Untuk saat ini, kita ada dua telaga. Yang paling fenomenal Telaga Sarangan. PAD tertinggi di sini pertama pajak, kemudian pariwisata. Tahun 2019 ini, target pendapatan sektor pariwisata Rp 15 miliar" ungkapnya. Tahun depan, ada beberapa rencana pengembangan sektor PAD lainnya. Yaitu sektor jasa dan perdagangan. Sebagai pendukung pariwisata, juga sekaligus efek domino pengembangan sektor pariwisata. "Jadi di tempat-tempat wisata, kita kembangkan tempat-tempat penjual cendera mata, oleh-oleh, makanan khas. Untuk pengembangan itu (sektor jasa dan perdagangan), daya tariknya ya pariwisata. Itu juga sekaligus pendukung keberadaan pariwisata kita," jelasnya. (sah/adv).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: