Literasi dan Inklusi Keuangan Warga Kaltim, Apindo Gandeng Ciptadana Asset Management

Literasi dan Inklusi Keuangan Warga Kaltim, Apindo Gandeng Ciptadana Asset Management

Apindo Kaltim dan Ciptadana Asset Managemenet menggelar literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Balikpapan--

NOMORSATUKALTIM - DPP Apindo Kalimantan Timur bersama PT Ciptadana Asset Management menggelar literasi dan inklusi keuangan kepada para pelaku usaha di Balikpapan. Acara yang berlangsung Kamis (12/10/2023) malam, diikuti sedikitnya 125 pelaku usaha, investor dan akademisi.

Ketua DPP Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo mengatakan acara tersebut digelar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, termasuk para pelaku usaha tentang berbagai instrumen investasi. 

Ia merujuk data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 di wilayah Kalimantan Timur yang menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan berada pada angka 57.14% dan 93.25%.

Angka tersebut secara umum lebih tinggi dibandingkan tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang berada pada angka 49.68% dan 85.10%.

Perbedaan angka literasi dan inklusi keuangan yang cukup besar menunjukan bahwa masyarakat  Indonesia, termasuk wilayah Kalimantan Timur belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan di sektor jasa keuangan,” kata dia.

Melalui kegiatan ini masyarakat bisa menambah pemahaman mengenai karakteristik dan peraturan produk serta layanan sektor keuangan. 

Karena itu, kata Slamet, APINDO Pusat, DPP APINDO Kalimantan Timur, IDX Kalimantan Timur dan para Pelaku Jasa Keuangan berkomitmen memberikan literasi serta inklusi di sektor jasa keuangan.

APINDO siap untuk mendorong pelaku bisnis maupun UMKM khususnya di Balikpapan, untuk mengembangkan usaha bisnisnya lewat jalur Pasar Modal di Indonesia, dengan dukungan dari berbagai Pelaku Jasa Keuangan,” katanya.

“Diharapkan pelaku bisnis dan UMKM di Kalimantan Timur dapat memahami manfaat atau benefit yang bisa didapatkan di Pasar Modal, untuk dapat menunjang kinerja usaha yang lebih sehat baik dari segi perkembangan bisnis, keuangan maupun administrasi,” imbuhnya.

Perwakilan BEI Kaltim,  Aldila Bandaro menambahkan bahwa pemahaman pelaku bisnis UMKM khususnya di Kalimantan Timur, harus bisa melihat peluang sumber  pendanaan melalui Pasar Modal; tidak hanya IPO saham, namun bisa juga lewat obligasi.

“Beberapa perusahaan lokal Balikpapan sudah go public, seperti PT Surya Biru Murni Tbk, PT Transkon Jaya Tbk, dan lain sebagainya. Dan kita tentu berharap jumlah emiten di bursa saham dari Kalimantan Timur semakin bertambah,” kata Aldila dalam sambutannya. 

Dalam kesempatan itu, Kepala Cabang NOBU Bank Balikpapan Anthin Christian mengatakan bahwa NOBU Bank memiliki komitmen dalam membantu UMKM tumbuh melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kami telah menyalurkan Rp1,7 miliar dana KUR kepada pelaku UMKM di Balikpapan agar bisa mempercepat pertumbuhan.  Selain itu kami juga membantu dari aspek bisnis, networks, ide dan terobosan baru,” katanya.

“Program-program kami sebagai bagian dari misi literasi dan inklusi dari NOBU Bank,” tambah Anthin.

Sementara COO Hanwha Life Indonesia, perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan, Alexander Febriano Widjanarko, mengatakan sangat penting dalam memberikan literasi keuangan terutama dalam sektor asuransi, khususnya untuk pelaku bisnis dan UMKM, bahwa perlindungan merupakan aspek penting untuk menjalani kestabilan dalam menjalankan bisnis.

“Asuransi dapat memberikan rasa aman, dalam menjalankan bisnis,” kata Alexander. 

Manajer MNC Sekuritas, Surya Darma Hakim menambahkan  Pasar Modal merupakan salah satu sumber pendanaan dalam bisnis. Para pelaku usaha bisa menggunakan instrumen untuk memperbesar usahanya.  

“Melalui IPO Saham dan Obligasi, tentunya pilihan untuk mendapatkan pendanaan dari Pasar Modal. Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kalau pelaku bisnis maupun UMKM, belum siap untuk melenggang di bursa saham? Tentunya ada pilihan lain yaitu lewat Manajer Investasi,” jelasnya.

Salah satu Manajer Investasi yang memiliki dana kelola jumbo ialah, PT Ciptadana Asset Management.

Direktur Ciptadana Aset Manajemen, Herdianto Budiarto mengatakan selalu ada pilihan bagi pelaku bisnis dan UMKM, untuk masuk ke Pasar Modal, misalnya dengan menerbitkan MTN yang dibungkus dalam produk investasi RDPT.

“Bahkan dalam mengelola likuiditas keuangan pelaku bisnis dan UMKM, kami dapat menawarkan produk-produk investasi yang sesuai dengan profil risiko investor. Sulitkah untuk berinvestasi di Pasar Modal? Tentunya tidak. Dengan kemajuan teknologi digital sekarang ini,  investor dapat dengan mudah melakukan transaksi investasi,” imbuh Herdianto. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: