Pertamina Hulu Mahakam Tancap Gas Menaikkan Produksi Tahun Ini

Pertamina Hulu Mahakam Tancap Gas Menaikkan Produksi Tahun Ini

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pertamina Hulu Mahakam (PHM) tancap gas. Proyeksi di tahun 2022 tidak lagi hanya menjaga agar tidak turun, tapi mulai menaikkan produksinya. Apalagi setelah pemerintah menyetujui insentif bagi keekonomian PHM. General Manager Pertamina Hulu Mahakam Agus Amperianto menyebut menargetkan produksi sesuai Work Program and Budget (WPNB) sekitar 550 MMSCFD dan minyak bumi sekitar 26.260 BOPD sepanjang 2022. Target itu berdasarkan optimalisasi kinerja dari 99 sumur pengeboran development dan 1 sumur eksplorasi. Kemudian masih akan ditambah dengan pengerjaan sumur ulang dengan target berbeda sekitar 63 sumur. Sementara untuk well service yang masih dikerjakan PHM mencapai sekitar 4.400 sumur. “Jadi target kita akan cukup berat. Tapi dibandingkan 2021, increasing production kita bisa mencapai lebih dari 30 persen,” ujarnya, diwawancarai Disway Kaltim usai penanaman pohon bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, di Rocket Mahakam Beach Club (RMBC) Balikpapan, Sabtu, 22 Januari 2022. Menurutnya, temuan baru di Rig Hakuryu menjadi bekal optimisme bagi hulu migas di awal 2022. Temuan baru itu merupakan program Manpatu -1x, yakni program pengeboran eksplorasi 2021 yang berjalan sejak Oktober 2021 dengan masa pengerjaan 60 hari. Kegiatan itu sudah mulai tahapan pengetesan yang dilakukan dengan menembus lapisan sekitar 3.700 meter di bawah permukaan laut. “Ini harus sangat hati-hati pengerjaannya. Jadi sangat berisiko. Ini momen yang baik sebetulnya. Untuk memberikan optimisme baru terkait temuan eksplorasi cadangan baru yang bisa PHM lakukan,” katanya. Penemuan ini begitu berharga, lantaran sudah lebih dari 11 tahun paska operator terdahulu yakni Total E&P melakukan eksplorasi di wilayah tersebut. “Orang sudah pesimis, apa betul di bawah Pertamina Hulu Mahakam bisa menemukan potensi cadangan lain yang belum dieksplor pada zaman Total. Dan sekarang terbukti. Cadangannya cukup besar,” urainya. Meski demikian, ia menyebut untuk luasan volume cadangan yang terkandung masih akan dievaluasi tim engineering. Pekerjaan Uji Alir yang pertama, atau Drill Steam/DST-1 telah dilaksanakan pada awal 2022 terhadap reservoir target utama dengan rate gas pada 32/64 sebesar 15 juta standar kaki kubik per hari, dan kondensat mencapai 500 BOPD. Pengujian pertama itu disaksikan langsung oleh Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurahman beserta tim Pertamina Hulu Indonesia (PHI) diwakili VP Eksplorasi Regional 3 Bayu Giriansyah dan GM PHM Agus Amperianto. Agus Amperianto juga menyampaikan program-program kepedulian PHM terhadap masyarakat sekitar wilayah operasionalnya mendapat apresiasi dari stakeholder, berupa penghargaan Proper emas. “PHM menjalankan visi misi Pertamina. Paling tidak menjadi perusahaan migas kelas dunia yang berwawasan lingkungan. Memberikan nilai tambah bagi stakeholder,” katanya. Nah, pada 2021 lalu, kata dia, PHM telah membuktikan diri. Bahwa mampu memberikan kontribusi yang membanggakan. Bahkan, kata dia, melebihi capaian operator sebelumnya. “Saya ini hanya meneruskan, meskipun dia (Total E&P) ikut juga (menjalankan program yang sama), pengelolaannya bagus juga,” katanya. Menurutnya, PHM menjalankan kebijakan yang terdahulu. Di mana kebijakan yang terdahulu tidak mengarah pada strategi inovasi sosial. Sehingga PHM mencoba memfokuskan pada beberapa program unggulan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. “Kita dapat dua (Proper emas). Petani Maju dan Melayanku Hebat. Karena dua-duanya, culture-nya butuh pengembangan. Alhadulillah, respon Bupati Kutai Kertanegara Edy Damansyah cukup senang saat menandatangani perjanjian untuk pengembangan masyarakat di sana. Saya mohon doanya semoga semua berjalan lancar,” katanya. Ia optimistis, PHM bisa mengupayakan tiga program unggulan di tiga lapangan yang berbeda untuk bisa mendapat Proper emas pada 2022. “Tiga lapangan itu sudah Proper Hijau. Itu lapangan CPU, NPU dan HCA. Sudah hijau tapi belum berkesempatan dapat emas. Kemungkinan karena program inovasi sosial yang ditonjolkan belum kena dalam pemilihan di dewan Proper, ini yang akan kita upayakan,” imbuhnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: