Hari Sumpah Pemuda, KNPI Mahulu Gelorakan Semangat Cinta Lingkungan

MAHULU, nomorsatukaltim.com - Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) punya cara lain memperingati Hari Sumpah Pemuda. Pada peringatan setiap 28 Oktober itu, mereka menggelar aksi Pemuda Peduli Lingkungan. Objek wisata Klekup atau Jantur Hongkong jadi sasarannya. Kawasan wisata ini berada di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun. Tak hanya dilakukan oleh anggota KNPI saja, aksi ini turut melibatkan wisatawan dan masyarakat setempat. "Di hari sumpah pemuda ini kita mencoba menggerakkan hati masyarakat, dalam arti penanganan sampah," ucap Sekretaris DPD KNPI Mahulu, Dalung Lejau kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN) di sela kegiatan itu. Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Mahasiswa Kutim Beri 5 Tuntutan ke Pemkab Walaupun saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat para pemuda di Mahulu untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. “Dengan melibatkan para pengunjung, terlihat jelas semangat mereka pada saat melakukan aksi bersih-bersih di tempat wisata kita ini, dan kita melakukan aksi itu juga dari permintaan teman-teman," terang Dalung, sapaan akrabnya. Dalung mengatakan, aksi peduli lingkungan tersebut sekaligus mengingatkan masyarakat yang berkunjung untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, terlebih di seputaran Jantur dan sungainya. Semua itu bertujuan agar sungai dan alam di sana tetap bersih, asri dan alami. Sehingga ke depan bisa menggugah niat pengunjung dari luar Mahulu, khususnya kampung-kampung yang berada di luar wilayah Ujoh Bilang, untuk berekreasi dan berlibur ke sana. "Bila itu bisa terjaga dan dikelola dengan baik, suatu saat nanti akan bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat dan pemerintah. dan juga, semoga giat peduli lingkungan yang sudah kita laksanakan kemarin bisa terus kita gaungkan ke masyarakat umumnya dan pemuda khususnya," sebutnya. Ia berpesan kepada seluruh pemuda se-Mahulu, untuk turut peduli pada lingkungannya, menjaga kekompakan, menguatkan solidaritas, memperkuat persatuan dan kesatuan. "Jangan pernah membesarkan perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), karena Sumpah Pemuda mengikrarkan kepada Bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi perasaan dan sikap tentang satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita, untuk Indonesia," tutupnya. (rdi/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: