Pemkab Mahulu Fokus Pembebasan Lahan Bandara Ujoh Bilang Tahap Kedua

Pemkab Mahulu Fokus Pembebasan Lahan Bandara Ujoh Bilang Tahap Kedua

MAHULU, nomorsatukaltim.com – Kondisi paparan pandemi COVID-19 yang sudah berjalan mencapai dua tahun menghambat seluruh aktivitas. Di antaranya, rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Hingga kini, kelanjutan pembangunan tersebut masih menunggu pembebasan lahan tahap kedua. “Untuk tahun ini masih konsentrasi pembebasan lahan tahap dua. Seluas 160,5 hektare. Sambil menunggu penetapan lokasi (Penlok) Bandara Ujoh Bilang,” terang Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Udara Dinas Perhubungan (Dishub) Mahulu, Ferry A Marpaung kepada Harian Disway Kaltim dan Nomorsatukaltim.com, Rabu (28/7/2021). Dia menambahkan, Dishub mengharapkan para pemilik lahan mendukung proses pelaksanaan pengadaan tanah tahap kedua ini. Hal itu agar segera terwujud pembangunan bandara yang menjadi harapan masyarakat Mahulu. “Sampai dengan selesai, yaitu pembayaran ganti kerugian sebagaimana suksesnya tahap pertama tahun lalu seluas 90 hektare,” bebernya. Sebelumnya diketahui, rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang oleh Pemkab Mahulu  telah mendapat persetujuan, dengan penunjukan pengadaan tanah untuk lokasi oleh Pemprov Kaltim. Ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan Bandara Mahulu, di Kantor Gubernur Kaltim, 18 November 2020. “Penetapan SK pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan Bandara Ujoh Bilang merupakan yang kedua. Pertama lahan seluas 90 hektare dan yang kedua 160,5 hektare. Total luasnya 250,5 hektare,” urai Marpaung. Rencana pembangunan Bandara Ujoh Bilang merupakan salah satu simpul jaringan transportasi sekaligus pintu gerbang kegiatan perekonomian Mahulu. Hal itu juga sebagai pendorong serta penunjang kegiatan industri, sektor perdagangan, serta memutus keterisolasian wilayah. “Ada 21 tahapan untuk pembangunan bandara. Rencana pembangunan bandara di Ujoh Bilang sudah masuk 19 tahapan. Termasuk SK pengadaan tanah untuk lokasi. Direncanakan pada 2023 sudah dimulai pembangunannya,” tegasnya. “Kondisi pandemi COVID-19 membuat semua pekerjaan jadi terlambat. Semoga COVID cepat berlalu, agar semua pekerjaan berjalan normal kembali,” tutup Marpaung. (imy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: