Persawahan TMMD 2019 Tak Terawat, DKPP Mahulu Harap Petani Kelola

Mahulu, nomorsatukaltim.com – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2019 lalu pernah membuka areal persawahan di Kampung Ujoh Bilang dan Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, Mahulu. Namun dua tahun berselang, kondisinya kini tak terawat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, Saripudin mengakui, hal itu karena petani atau kelompok tani tak berinisiatif merawat lahan sawah yang sudah dibuka secara semi permanen tersebut. “Jadi kami (DKPP) memberikan peluang saat itu kepada para petani. Awalnya mereka berminat besar, tapi setelah dibuka persawahan itu mereka tidak mengelolanya. Kalau kita menyuruh orang, kalau orang enggak mau harus gimana lagi,” jelas Saripudin kepada Harian Disway Kaltim dan Nomorsatukaltim.com, beberapa waktu lalu. Memang diakuinya, saat ini DKPP Mahulu belum ada program tanam, pelihara, selanjutnya diserahkan kepada petani dalam program pertanian di Mahulu. Namun kata Kadis, untuk usaha apapun, apalagi di bidang pertanian, para petani harus turun mengelola lahan sawah ke lapangan. Dengan sudah dibukanya lahan sawah itu kata dia, sebagai bukti Pemkab Mahulu telah memberikan bantuan. “Saya berharap agar para petani ada kesadaran lagi untuk membuka kembali lahan persawahan yang sudah dibantu pemerintah bersama TNI dalam TMMD itu. Sangat mubazir jika tidak dikelola,” harapnya. Bahkan kata Saripudin, pemkab melalui DKPP akan menunjang jika ada keseriusan petani dalam mengelola lahan persawahan yng sudah dibuka tersebut. “Sudah berulang DKPP bersama TNI mengundang para kelompok tani untuk bergerak memberdayakan lahan persawahan itu. Tetapi hanya di Kampung Long Melaham yang dikelola petani, meskipun belum maksimal,” urainya. Bahkan DKPP mengadakan bantuan bibit padi, pupuk, dan obat-obatan pertanian. Termasuk hand tracktor. Tetapi tetap tidak ada kelompok tani yang berminat mengelola lahan persawahan itu. “Pemkab Mahulu melalui DKPP membuka lahan persawahan itu, awalnya karena kelompok tani mengaku mau bertani dan membuka sawah,” imbuhnya. Saripudin mengatakan, ada indikasi masyarakat di wilayah itu enggan bertani (sawah), karena terpikat memilih pekerjaan lain. Apalagi Mahulu sebagai kabupaten baru, sehingga mereka (warga) berprinsip masih banyak pekerjaan lain. “Terkait hal itu, DKPP akan berkoordinasi dengan Pak Bupati dan Wabup. Sehingga ke depan dalam program pertanian di Mahulu, DKPP akan merubah ke bidang pertanian yang lebih disukai masyarakat,” urainya, dan mengatakan akan melakukan penguatan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) memberikan contoh nyata. Untuk diketahui, melalui TMMD 2019, telah dibuka areal sawah seluas sekitar 17,5 hektare di Kampung Ujoh bilang. Serta seluas mencapai 20 hektare lahan sawah di Long Melaham. Kala itu, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0912 Kubar, Letkol Inf Anang Sofyan Effendi menjelaskan, terkait kegiatan TMMD yang dilaksanakan sejak 27 Februari hingga 27 Maret 2019 di Long Melaham dan Ujoh Bilang, dengan sasaran membuka lahan persawahan dan jalan tani termasuk pembuatan kolam ikan. “Sasaran dalam progam TMMD kali ini, yaitu pembukaan lahan sawah seluas 47 hektare, dan pembukaan badan jalan tani sepanjang 4 kilometer, kemudian pembuatan kolam ikan,” jelasnya saat itu. (imy/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: