Holding BUMN Ini akan Garap Baterai Kendaraan Listrik

Holding BUMN Ini akan Garap Baterai Kendaraan Listrik

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC). Ini merupakan salah satu fokus mengembangkan industri baterai dan juga industri kendaraan listrik secara keseluruhan.

Indonesia adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, dan bertanggung jawab atas hampir seperempat dari total produksi tahunan global. Saat ini terdapat dua jenis baterai yang paling umum dan digunakan luas untuk keperluan kendaraan listrik: baterai litium-ion dan baterai berbasis nikel. Baterai litium-ion, nikel juga termasuk bahan baku utama yang dibutuhkan. Baterai litium-ion memiliki beragam jenis dan dipakai untuk berbagai keperluan. Dari peralatan medis, telepon genggam hingga kendaraan listrik. Baterai litium-ion yang umum digunakan untuk menyimpan daya pada kendaraan ramah lingkungan ini adalah Lithium Manganese Oxide (LMO), Lithium Nickel Manganese Oxide (NMC), Lithium Nickel Cobalt Aluminum Oxide (NCA) dan Lithium Titanate Oxide (LTO). LMO (LiMn2O4) adalah baterai dengan ion litium dan oksida mangan. Kandungan logam utama tentu saja alkali tanah litium dan mangan. Sebagian besar baterai LMO dicampur dengan bateri jenis NMC untuk meningkatkan energi spesifik dan memperpanjang masa pakai. LMO-NMC telah digunakan oleh beberapa pabrikan mobil listrik (Electric Vehicle/EV) di masa lalu. Termasuk Nissan Leaf, Chevy Volt dan BMW i3. Sementara NMC (LiNiMnCoO2) merupakan salah satu jenis baterai litium-ion yang paling sukses di pasar. Baterai ini merupakan kombinasi tiga logam utama dengan komposisi relatif sama: nikel-mangan-kobalt. Kunci utama dari jenis baterai ini adalah penggabungan nikel dan mangan. Nikel memiliki kerapatan energi tinggi. Tapi tidak stabil. Sebaliknya mangan lebih stabil. Tapi memiliki kerapatan energi yang lebih rendah. Penggabungan kedua logam ini melengkapi kekurangan satu sama lain. Seperti natrium dan klorida yang beracun. Tetapi jika disatukan, maka akan menjadi bumbu masak utama. Selain digunakan sebagai baterai pada Nissan Leaf genaris kedua dan paling baru, NMC juga digunakan sebagai komponen pada Powerwall milik Tesla. Sedangkan NCA (LiNiCoAlO2) sudah ada sejak 1999 untuk penggunaan khusus. Jenis baterai ini memiliki kesamaan dengan jenis baterai NMC. Salah satunya dari komposisi logam utama. Logam utama yang digunakan pada baterai ini adalah litium, aluminium dan nikel. Dengan komposisi paling besar. NCA digunakan pada mobil listrik Tesla Model S. Kemudian LTO (Li2TiO3). Keunggulan baterai jenis ini adalah pengisian daya yang lebih cepat dibandingkan baterai litium-ion lainnya. Tetapi memiliki kepadatan energi yang jauh lebih rendah. Baterai jenis ini digunakan di motor listrik di China produksi Hangzhou Yabo Technology. Baterai jenis ini juga dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan asal Texas, Microvast, untuk penggunaan pada bus listrik. Baterai mereka sudah digunakan oleh bus listrik di China dan Irlandia Utara (Wrightbus). Baterai berbasis nikel sudah dikenal selama 50 tahun. Dahulu perangkat portabel hampir secara eksklusif mengandalkan nikel-kadmium (NiCd). Akan tetapi pada 1990-an, nikel-metal-hidrida (NiMH) mengambil alih pasar dengan memecahkan masalah toksisitas NiCd. Jenis baterai berbasis nikel yang digunakan untuk kendaraan listrik dan hibrida adalah NiMH. Baterai NiMH sangat umum digunakan pada generasi awal mobil listrik dan hibrida. Yang kini sudah didominasi oleh baterai jenis litium-ion. Sebelumnya, hampir semua generasi awal mobil listrik/hibrida produksi GM, Ford, Honda dan Toyota menggunakan baterai jenis ini. Meski saat ini sudah jarang digunakan, Toyota masih menggunakan NiMH pada mobil mereka yang relatif baru: Toyoto Highlander. Toyota pernah mendulang sukses menggunakan baterai ini pada Toyota Prius. IBC yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air diharapkan bisa membuat banyak varian baterai listrik. Perusahaan holding ini merupakan gabungan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum alias MIND ID melalui anak usahanya yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero). (cnbc/qn) Sumber: RI Mau Punya IBC, Kenali Jenis Baterai Listrik untuk Mobil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: