Berlari Kencang

Berlari Kencang

TIDENG PALE, DISWAY – Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tana Tidung (KTT), siap-siap harus berlari kencang di bawah kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali dan Wakil Bupati Hendrik.

Karena seperti disampaikan Ibrahim Ali pada pertemuan dengan ASN di Pendopo Djaparudin, Tideng Pale, Sabtu (26/2) lalu, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di antaranya, Ibrahim Ali menyebut pemberdayaan terhadap masyarakat desa. Karena menurutnya, desa merupakan garda terdepan dalam pembangunan. Untuk itu, dirinya menekankan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkab Tana Tidung, banyak-banyak berinovasi. “Untuk mendukung itu semua, OPD harus bekerja maksimal dan solid. Jangan ada ego sektoral sesama OPD. Jangan ada yang merasa hebat untuk membangun KTT. Kita semua punya peranan,” ujar Ibrahim Ali, dikutip dari Kayantara, Minggu (28/2). Pada pertemuan itu, Ibrahim Ali juga mengingatkan kepada seluruh ASN, agar tidak meminta-minta jabatan kepada dirinya dan Wakil Bupati. Karena menurutnya, dirinya dan Wakil Bupati bukan pemberi jawaban dalam memuluskan karier ASN. “Hanya Allah yang mampu menggerakan hati saya untuk menilai bapak/ibu sekalian,” tegasnya. Ibrahim Ali juga mengatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Hendrik, akan menyesuaikan RPJMD Provinsi. Sehingga, diperlukan dukungan dari ASN. “Mulai hari ini, kami akan berlari kencang untuk membangun Tana Tidung. Bagi ASN yang tidak bisa ikut berlari kencang (produktif), kami bisa saja tinggalkan,” ujarnya. Ia juga menegaskan, akan mengawasi program-program OPD. Karena dirinya ingin mengimplementasikan program yang pro rakyat. Seperti padat karya, infastruktur, UMKM, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan perikanan. “Bukan hanya memberikan program, tapi akan dibina dan dididik secara berkelanjutan,” ujarnya. Sebelumnya, Ibrahim menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan menjadi fokus kepemimpinannya bersama Hendrik. Termasuk penanganan COVID-19. “Kalau kondisi kesehatan dan pendidikan di Tana Tidung saat ini cukup baik. Tetapi yang masih kurang diperhatikan, yakni pemberian beasiswa bagi warga tidak mampu. Dalam program 100 hari kerja kami, untuk meningkatkan pendidikan akan kami berikan penambahan beasiswa,” ujarnya. Jika di kepemimpinan bupati periode sebelumnya alokasi beasiswa hanya Rp 240 juta untuk satu tahun, dirinya akan meningkatkan menjadi Rp 1 miliar. Kemudian, para peserta didik pun akan menikmati program pakaian sekolah dan buku gratis. “Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan semangat para tenaga pendidik di tengah pandemi seperti saat ini, kami juga akan mengalokasikan anggaran untuk pemberian laptop bagi para guru,” ujarnya. Khusus untuk sektor kesehatan, target yang harus tercapai dalam program 100 hari kerja, yakni rumah sakit Tana Tidung yang belum terakreditasi. Akan diupayakan terakreditasi minimal tipe D atau C. Saat ini, lanjutnya, Dinas Kesehatan Tana Tidung pun sudah membuat kontrak dengan beberapa dokter spesialis. Serta mempersiapkan diri dalam meningkatkan SDM, untuk pengelolaan manajemen dan pengelolaan rumah sakit. */KYT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: