Target Selesai November, Proyek Peciko 8A Masuki Tahap Instalasi
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Fasilitas produksi proyek Peciko 8A memasuki tahap instalasi. Seperti pemasangan booster compressor dan berbagai komponen pendukung. Serta modifikasi anjungan, yang akan dilakukan di anjungan SWP-G Lapangan Peciko, di lepas pantai Kalimantan Timur.
PT Pertamina Hulu Mahakam, pemilik anjungan tersebut lebih dulu melakukan Sail Away Ceremony (upacara peluncuran ke laut) Proyek Peciko 8A di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul, di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Prosesi juga tersambung secara daring, Kamis (17/9) kemarin.
Direktur Teknik Lingkungan Ditjen Migas, Kementerian ESDM Adhi Wibowo mengapresiasi kerja seluruh tim. Tetap menjalankan tugas dengan baik walau di tengah pandemi.
“Subsektor migas masih strategis dan penting bagi penerimaan negara. Jadi kita semua harus menjaga agar operasi dapat berjalan dengan baik. Dan semua harus memegang komitmen agar tingkat produksi tidak turun,” katanya.
Pekerjaan fabrikasi ini dikerjakan 100 persen oleh perusahaan lokal di Kalimantan Timur. Dengan tingkat kandungan dalam negeri hingga 52 persen.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyambut baik upaya PHM untuk terus mempertahankan tingkat produksi di WK Mahakam. Hal itu menjadi bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas ke 12.000 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2030.
“Dengan fasilitas tambahan ini, diharapkan upaya mempertahankan penyediaan gas sebesar 8 MMSCFD dapat tercapai dan akan terjadi penambahan produksi di Lapangan Peciko sebesar 7,3 miliar standar kaki kubik (BSCF) gas dan 18,4 ribu barel (Mbbls) kondensat,” tambahnya.
Julius menyebut bahwa proyek Peciko 8A ini merupakan hasil implementasi dari strategi pertama SKK Migas. Yakni mempertahankan tingkat produksi eksisting.
Dalam proyek ini, sumur-sumur di anjungan SWP-G yang sudah berada di fase low pressure, tekanan gasnya diturunkan lagi menjadi low low pressure agar dapat tetap berproduksi lebih lama. Booster compressor digunakan untuk mendorong gas yang keluar menuju ke fasilitas pemrosesan di Lapangan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS).
Direktur Utama PT PHI Chalid Said Halim berharap proyek Peciko 8A ini akan berhasil menambah panjang usia produksi ketujuh sumur yang bermuara di platform SWP-G hingga 2028. Sehingga pendekatan yang sama dapat diterapkan pada sumur-sumur lain di Lapangan Peciko.
“Secara teknis proyek ini cukup menantang, karena para engineer di PHM harus memodifikasi anjungan yang sebelumnya sudah pernah dimodifikasi. Tantangan lainnya adalah proyek ini harus tetap selesai tepat waktu walau di tengah pandemi COVID-19, agar keekonomiannya terjaga,” kata Chalid.
Proyek senilai 15,3 juta USD ini resmi dimulai 31 Oktober 2019 lalu. Dengan sail away ini berarti tahap fabrikasi telah selesai dan segera memasuki tahap offshore installation, commissioning, dan start-up. Seluruh pekerjaan direncanakan selesai November 2020. (fey/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: