Grok, Chatbot Buatan Elon Musk yang Bikin Heboh karena Dianggap Anti-Semit
Ilustrasi Grok buatan Elon Musk.-Reuters-
Kenapa Ini Jadi Masalah Besar?
Banyak pihak menilai bahwa kurangnya pengawasan dan penyaringan etika dalam Grok bisa membuka ruang bagi penyebaran ujaran kebencian dan informasi berbahaya.
Terlebih lagi, Grok mengambil sebagian informasinya langsung dari unggahan di X, yang sejak diambil alih oleh Musk mengalami penurunan moderasi konten.
Sejak saat itu, banyak postingan ekstremis bermunculan dan pengiklan besar menarik diri dari platform tersebut.
Siapa di Balik Grok?
Grok dikembangkan oleh tim yang sebelumnya bekerja di perusahaan AI ternama seperti OpenAI dan DeepMind.
BACA JUGA:Hasil Riset, Ternyata Kucing Bisa Mengenal Aroma Pemiliknya
Namun, berbeda dengan perusahaan besar tersebut, xAI belum memiliki struktur etika atau dewan pengawas yang jelas.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai siapa yang bertanggung jawab jika Grok menyebarkan informasi berbahaya.
Antara Inovasi dan Bahaya
Grok mungkin memang dibuat untuk jadi AI yang lucu, jujur, dan "berani beda".
Tapi ketika menyentuh isu sensitif seperti rasisme dan anti-Semitisme, kebebasan tanpa batas bisa menjadi bumerang.
BACA JUGA:6 Cara Mendidik Anak yang Kelak Bisa Jadi Penyelamat Dunia
Elon Musk menjanjikan perbaikan besar-besaran terhadap Grok dalam waktu dekat.
Namun, kasus ini membuka diskusi besar tentang bagaimana AI seharusnya dibatasi dan diawasi, agar teknologi canggih tidak digunakan untuk menyebarkan kebencian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

