Bankaltimtara

Pendapatan Tesla Milik Elon Musk Anjlok, Tinggal Berharap Robotaxi dan AI Grok

Pendapatan Tesla Milik Elon Musk Anjlok, Tinggal Berharap Robotaxi dan AI Grok

Perusahaan Tesla milik Elon Musk.-REUTERS-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pendapatan Tesla tercatat turun tajam pada kuartal kedua 2025, menjadi yang terburuk dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu melaporkan pendapatan sebesar 22,5 miliar dolar AS (sekitar Rp365 triliun), turun dari 25,5 miliar dolar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya pengiriman kendaraan, yang sebelumnya juga sudah diumumkan Tesla turun sekitar 14 persen.

BACA JUGA:Grok, Chatbot Buatan Elon Musk yang Bikin Heboh karena Dianggap Anti-Semit

Penjualan mobil menjadi penyumbang terbesar anjloknya pendapatan, dengan penurunan mencapai 16 persen dibandingkan tahun lalu.

Tak hanya angka-angka yang jadi sorotan. Aktivitas politik Elon Musk belakangan ini ikut menyeret reputasi perusahaan ke jurang ketidakpastian.

Musk dikabarkan tengah berseteru dengan Presiden AS Donald Trump setelah ia mendeklarasikan pembentukan partai politik baru. 

BACA JUGA:Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Bagaimana Nasib Proyek 'Hemat Anggaran' Trump?

Ia juga berjanji akan meninggalkan sebagian perannya di pemerintahan untuk kembali fokus ke bisnis. Namun, langkah Musk tersebut justru memperbesar kekhawatiran investor.

Hubungannya yang sempat erat dengan pemerintahan Trump, termasuk ketika memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah dan melakukan pemangkasan besar-besaran pegawai negeri, ikut mempengaruhi citra Tesla, khususnya di pasar domestik.

Tak hanya di Amerika Serikat, reputasi Tesla di Eropa juga goyah. Dukungan terbuka Musk terhadap partai sayap kanan AfD di Jerman menuai kritik luas.

Sikap ini membuat sebagian publik mempertanyakan nilai-nilai yang diusung perusahaan mobil listrik tersebut.

BACA JUGA:Kekayaannya Naik Rp761 Triliun, Elon Musk Masih Menjadi yang Terkaya di Dunia

Kondisi internal perusahaan pun ikut terguncang. Sejumlah eksekutif penting memilih mundur, termasuk orang kepercayaan Musk yang bertanggung jawab atas penjualan dan produksi di Amerika Utara dan Eropa.

Tesla kini mencatat penurunan pendapatan selama dua kuartal berturut-turut, meski sempat mencoba memulihkan pasar lewat peluncuran versi terbaru SUV Model Y—salah satu produk andalannya.

BACA JUGA:Gantikan Tesla Jadi Raja Kendaraan Listrik, Penjualan Mobil BYD Jauh Lebih Banyak Dibanding Tesla

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: