Anggaran Naik Jadi Rp25 Miliar, Pemkab Kebut Penyaluran Beasiswa Kutim Tuntas
Plt Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kutim, Muhammad Samsudin. -(Disway Kaltim/ Sakiya)-
KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) tahun ini menaikkan anggaran Beasiswa Kutim Tuntas menjadi Rp25 miliar, seiring melonjaknya jumlah pendaftar yang mencapai 10 ribu mahasiswa.
Plt Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kutim, Muhammad Samsudin mengungkapkan bahwa saat ini proses penyaluran masih berada di tahap finalisasi data dan penyusunan Surat Keputusan (SK) penerima beasiswa.
Tahapan ini menjadi syarat utama sebelum pencairan Beasiswa Kutim Tuntas dilakukan.
“Setelah masa sanggah selesai minggu lalu, kami sedang melakukan rekap akhir seluruh data penerima. Data final ini nantinya akan kami sampaikan ke Bagian Hukum untuk diproses menjadi SK Bupati,” jelas Samsudin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 3 November 2025.
BACA JUGA: Sisa Beasiswa Kukar Idaman 2025 Segera Cair, Aulia Pastikan Tak Ada yang Tertunda
BACA JUGA: Beasiswa Stimulan Mahasiswa Paser Ditargetkan Cair Paling Lambat Akhir November
Menurutnya, Pemkab Kutim berupaya mempercepat proses administratif tersebut agar pencairan beasiswa bisa dilakukan tepat waktu.
Hal ini mengingat batas waktu pengajuan pembayaran yang ditetapkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) menjelang tutup tahun anggaran.
“Kami sedang berupaya menyegarkan dan memvalidasi seluruh data agar bisa segera ditetapkan. Begitu SK terbit, proses pencairan bisa langsung berjalan,” tambahnya.
Tahun ini, peningkatan alokasi dana beasiswa juga disertai dengan perluasan kategori penerima.
BACA JUGA: Disdikbud Kutai Barat Verifikasi Ketat Data Penerima Beasiswa, Anggaran Rp1,5 Miliar Masih Kurang
Program Kutim Tuntas mencakup pelajar SMA sederajat, mahasiswa diploma, sarjana (S1), magister (S2), hingga program kerja sama pendidikan dengan sejumlah perguruan tinggi.
Samsudin menjelaskan, lonjakan pendaftar tahun ini cukup tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2024, jumlah pendaftar hanya sekitar 5.000 orang, sementara tahun ini mencapai dua kali lipatnya.
“Kenaikan ini salah satunya dipicu oleh berakhirnya program Beasiswa Kaltim Tuntas di tingkat provinsi yang kini digantikan dengan program Gratispol,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemkot Bontang Alokasikan Rp 20 Miliar untuk Beasiswa UKT bagi 2.038 Mahasiswa
BACA JUGA: Mahasiswa Sepakat akan Turun Aksi Jika Beasiswa Kukar Idaman Tak Segera Cair
Meski demikian, perbedaan sasaran antara kedua program membuat mahasiswa Kutim tetap memilih beasiswa dari pemerintah daerah.
Program Gratispol hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru, sedangkan Kutim Tuntas menyasar mahasiswa aktif di berbagai jenjang.
“Banyak mahasiswa yang sudah berada di semester pertengahan tidak bisa lagi mengakses Gratispol. Jadi mereka tetap berharap melalui program daerah,” terang Samsudin.
Sejak diluncurkan, Beasiswa Kutim Tuntas menjadi salah satu program prioritas sosial yang terus mengalami peningkatan anggaran.
BACA JUGA: PLN Sudah Siap, Jaringan Listrik ke Bukit Kayangan Terganjal Birokrasi
BACA JUGA: 2.000 Warga di Kutai Timur Masih Ber-KTP Bontang, Disdukcapil akan Lakukan Penertiban
Pada 2022, dana yang dialokasikan hanya sebesar Rp9 miliar, kemudian naik menjadi Rp19 miliar di 2024, dan kini mencapai Rp25 miliar pada 2025.
Peningkatan anggaran ini, kata Samsudin, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan sebagai investasi jangka panjang sumber daya manusia Kutim.
“Pendidikan tidak bisa ditunda. Karena itu, meskipun APBD 2026 diproyeksikan menurun, kami tetap mempertahankan program beasiswa ini,” tegasnya.
Pemkab berharap, program Beasiswa Kutim Tuntas tidak hanya membantu meringankan beban biaya pendidikan, tetapi juga mendorong generasi muda untuk lebih berprestasi dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
BACA JUGA: APBD Kutim 2026 Susut Jadi Rp4,86 Triliun, Ketua Dewan: Kreativitas adalah Kunci
BACA JUGA: Menuju Generasi Emas, Kutim Rancang SOP Cegah Stunting Lintas OPD
“Banyak alumni penerima beasiswa yang kini bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Itu menjadi bukti nyata manfaat program ini,” kata Samsudin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
