UMK Kukar Tahun 2026 Diprediksi Naik, Pengamat Sebut Masih Belum Cukup Penuhi Kebutuhan Hidup Layak
Pengamat Kebijakan Publik, Purwadi Purwoharsojo-istimewa-
BACA JUGA: Wewenang Terbatas, Pemkab Kukar Tempuh Industri Karbon Gambut Tekan Deforestasi
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Universitas Mulawarman, Purwadi Purwoharsojo menilai, prediksi kenaikan UMK tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak bagi pekerja di Kaltim, khususnya di Kukar.
“Kalau misalnya upah di kisaran Rp3 juta atau di bawah Rp4 juta di Kaltim, terkhusus di Kukar, itu belum cukup untuk hidup layak, karena hidup layak harus mencakup hunian yang layak, akses kesehatan, pendidikan, dan internet,” ujar Purwadi, Minggu, 21 Desember 2025.
Ia mencontohkan, bahwa biaya sewa hunian sederhana di wilayah Kukar saat ini sudah mencapai sekitar Rp2 juta per bulan, belum termasuk kebutuhan dasar lain seperti pangan, transportasi, pendidikan anak, dan layanan kesehatan dan kebutuhan bulanan non pangan bagi keluarga.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat banyak pekerja terpaksa mengandalkan tabungan untuk menutup kebutuhan bulanan, bahkan tidak jarang harus mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan jangka panjang.
BACA JUGA: Pengundian Lapak Rampung, Pedagang Mulai Tempati Pasar Tangga Arung Square
“Kelas menengah pun sekarang sudah mulai makan tabungan dalam porsi yang lebih besar, dan fenomena ini sudah muncul dalam berbagai kajian serta diberitakan media internasional,” jelasnya.
Purwadi menilai, jika kenaikan UMK tidak mampu mengejar laju kenaikan biaya hidup, maka tekanan finansial terhadap pekerja akan terus berlanjut dan berisiko menurunkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Dalam situasi tersebut, ia menyarankan agar pekerja mulai memperketat pengelolaan keuangan, memprioritaskan kebutuhan pokok, serta memperkuat tabungan sebagai langkah bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

