Bankaltimtara

Pemerintah Australia Dikritik Anggota Parlemen, Tak Ambil Sikap Atas Blokade Bantuan Israel di Gaza

Pemerintah Australia Dikritik Anggota Parlemen, Tak Ambil Sikap Atas Blokade Bantuan Israel di Gaza

Aksi demo pro-Palestina di luar gedung Sydney Opera House pada 2023 lalu.-REUTERS-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Australia dikritik anggota parlemen dari Partai Buruh terkait sikap pemerintah terhadap blokade bantuan Israel di Gaza.

Anggota parlemen yang juga mantan Menteri Industri dan Sains, Ed Husic, itu menyatakan, bahwa Canberra seharusnya bergabung dengan tiga negara Barat dalam memberikan peringatan kepada Tel Aviv untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan.

Menurutnya, Australia seharusnya bisa melakukan lebih banyak langkah-langkah mencegah atau mengintervensi aksi Israel tersebut.

"Sebagai langkah awal, kita seharusnya memanggil duta besar Israel di Australia untuk menyampaikan tuntutan tegas yang kita suarakan bersama negara-negara lain,” tulis Husic dalam opininya yang dimuat dalam edisi cetak The Guardian seperti dikutip Antara dari Anadolu, Minggu (25/5/2025).

BACA JUGA: Setelah 81 Hari Diblokade Israel, 87 Truk Bantuan Internasional Bisa Masuk Gaza

BACA JUGA: Terbakar Akibat Serangan Bom Israel, Generator RS Indonesia di Gaza Rusak Parah

“Bahwa pemerintah Israel harus segera menyediakan bantuan kemanusiaan secara lebih bebas dan cepat, bukan bantuan ‘dasar’ seperti yang saat ini diizinkan secara terbatas,” imbuhhnya.

Pada Senin lalu, Inggris, Kanada, dan Prancis membuat pernyataan bersama, namun Australia tidak ikut serta.

Dalam pernyataan bersama tersebut, London, Paris, dan Ottawa mengeluarkan peringatan keras kepada Israel, menuntut agar operasi militer di Gaza segera dihentikan dan pembatasan bantuan kemanusiaan dicabut, atau Israel akan menghadapi hal yang mereka sebut sebagai tindakan konkret lebih lanjut.

“Itu adalah sikap penting mereka. Australia seharusnya bisa dengan bangga bergabung bersama mereka. Tapi kita tidak melakukannya,” tegas Husic.

BACA JUGA: Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Seluruh Gaza, RS Indonesia Ikut Digempur

Diketahui, Husic menjabat sebagai Menteri Industri dan Sains dari tahun 2022 hingga 2025 dan merupakan Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen federal sekaligus menteri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait