Bankaltimtara

Setelah 81 Hari Diblokade Israel, 87 Truk Bantuan Internasional Bisa Masuk Gaza

Setelah 81 Hari Diblokade Israel, 87 Truk Bantuan Internasional Bisa Masuk Gaza

87 truk bantuan kemanusiaan diperkenankan masuk ke Gaza, usai 2 bulan lebih diblokade oleh Israel.-(Foto/ Al Jazeera)-

GAZA, NOMORSATUKALTIM - Setelah lebih dari dua bulan terputus dari akses bantuan, sebanyak 87 truk bantuan kemanusiaan akhirnya berhasil memasuki Jalur Gaza pada Rabu (21/5/2025). 

Ini menjadi pengiriman pertama sejak Israel memberlakukan blokade total atas wilayah tersebut selama 81 hari terakhir.

“Sejauh ini, 87 truk yang membawa berbagai jenis bantuan telah masuk ke Jalur Gaza,” ujar Ismail Al-Thawabteh, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Palestina, dikutip kantor berita Turki, Anadolu.

Menurut Al-Thawabteh, truk-truk tersebut membawa muatan logistik penting yang dialokasikan untuk sejumlah organisasi internasional dan lokal. 

BACA JUGA: Spesies Mikroba Baru Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa, Hasil Pengumpulan Sampel oleh Kru Shenzhou-15

BACA JUGA: Terbakar Akibat Serangan Bom Israel, Generator RS Indonesia di Gaza Rusak Parah

Bantuan tersebut akan didistribusikan ke masyarakat Palestina yang selama ini hidup dalam kondisi darurat.

Pengiriman bantuan ini menjadi secercah harapan bagi lebih dari dua juta penduduk Gaza yang selama berbulan-bulan terakhir hidup dalam tekanan, tanpa akses memadai terhadap pangan, obat-obatan, dan bahan bakar. 

Namun, menurut Kantor Media Pemerintah Palestina, jumlah tersebut masih jauh dari cukup. 

Dalam pernyataannya pada awal pekan ini, pihaknya menegaskan bahwa Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari. 

BACA JUGA: 6 WNI Ditangkap Otoritas Arab Saudi, Gara-gara Tawarkan Dam Haji Ilegal

BACA JUGA: Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Seluruh Gaza, RS Indonesia Ikut Digempur

Termasuk 50 truk bahan bakar, untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menyelamatkan nyawa.

Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup semua perlintasan ke Gaza, memperparah kondisi kemanusiaan yang sudah kritis akibat agresi militer berkepanjangan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait