Cerita Keluarga Ahmad Sofyan, Penjaga Tingkilan Generasi ke-5, Wariskan Lagu Erau Tenggarong
Orkestra Tingkilan Tepian Mahakam Milik Muhamad Irwansyah saat mengambil video klip Lagu Erau Tenggarong.-(Disway Kaltim/ Ari)-
Saat itu, tingkilan masih dimainkan sederhana dalam lingkup komunitas.
Namun, kehangatan musik ini membuatnya dicintai masyarakat, hingga perlahan semakin dikenal luas.
BACA JUGA: Festival Erau 2025 Kutai Kartanegara: Kepala Daerah se-Kaltim dan Sultan se-Indonesia akan Hadir
BACA JUGA: Kesultanan Kutai Kartanegara Pastikan Erau 2025 Dihadiri Menteri Pariwisata
Pada 1970-an, Ahmad Sofyan bin Herman yang lebih populer dengan nama Ahmad Jambus membawa tingkilan ke babak baru.
Ia membentuk grup Tepian Pandan dan menciptakan sejumlah lagu, termasuk karya legendaris Erau Tenggarong.
“Lagu Erau Tenggarong lahir di Muara Kaman pada awal 1980-an. Ayah saya menciptakannya dalam suasana sederhana, bahkan di dalam kelambu, hanya ditemani lampu dinding,” ungkap Irwansyah sambil tersenyum mengenang.
Perjalanan mencipta lagu itu penuh pengorbanan.

Generasi keempat keluarga pelestasi Tingkilan, Muhammad Irwansyah. -(Disway Kaltim/ Ari)-
BACA JUGA: Lomba Ancur Paddas dan Puncak Rasul, Mengenalkan dan Melestarikan Makanan Tradisional Khas Berau
BACA JUGA: Busana Adat Bajau Jadi Sorotan di HUT ke-72 Berau, Wabup Gamalis: Kami Jaga Keaslian Tradisi
Irwansyah kecil kerap diajak ayahnya menempuh perjalanan malam dari Kampung Tengah Muara Kaman hingga Berubus, berjalan kaki melewati pemakaman.
Malam demi malam mereka berlatih, dari pukul delapan malam hingga menjelang subuh.
“Dari situ saya belajar bahwa tingkilan bukan sekadar musik, tapi pengabdian dan cinta budaya. Ayah mendidik saya sejak kecil agar tradisi ini tidak hilang,” ucap Irwansyah.
Kini, tongkat warisan itu dilanjutkan Irwansyah bersama generasi kelima, putranya Muhammad Rafa Pratama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
