PUPR Berau Sebut Embung Maratua Butuh Tambahan Rp 16 Miliar agar Bisa Berfungsi
Embung Maratua dibutuhkan warga sekitar sebagai penyuplai air bersih.-Azwini/Disway Kaltim-
Menurut Hendra, pemerintah daerah sedang menghadapi defisit anggaran sehingga beberapa alokasi belanja infrastruktur berpotensi mengalami pemotongan.
“Sekarang lagi defisit anggaran, dana itu lagi dipotong-potong. Kalau misalnya tahun depan nggak dapat jatah anggaran, yah kita pastikan tidak akan mangkrak,” tegasnya.
Meski belum ada kepastian lanjutan, Hendra menegaskan proyek itu tidak termasuk kategori mangkrak.
Pekerjaan tahap pertama telah selesai sesuai kontrak, sementara kelanjutan pembangunan menunggu penetapan anggaran baru.
“Tidak mangkrak. Mangkrak itu kalau kontraknya masih berjalan tapi pekerjaannya tidak dikerjakan. Ini kontraknya sudah selesai. Yang belum ada hanya anggaran tahap berikutnya,” tegasnya.
Hendra menambahkan, pemanfaatan embung nantinya bergantung pada kebutuhan masyarakat maupun kebijakan pemerintah daerah.
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Bayangi Warga Maratua, 2 Kampung Masih Andalkan Air Hujan
Jika diarahkan menjadi sumber air bersih, maka harus dilengkapi instalasi pengolahan air terlebih dahulu.
Sedangkan jika hanya menjadi sumber air baku, embung dapat difungsikan setelah seluruh konstruksi utamanya rampung.
Ia juga memastikan bahwa kondisi fisik embung tidak akan mengalami kerusakan selama tidak terjadi gangguan atau tindakan perusakan dari luar.
“Tahap awal ini masih menunggu penyelesaian pekerjaan dan ketersediaan anggaran, sehingga fasilitasnya belum bisa difungsikan. Kondisinya tetap aman selama tidak ada tindakan perusakan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
