Bankaltimtara

1.572 Kasus TB Terjadi di Balikpapan, Pemkot Targetkan 3.000 Pemeriksaan Populasi Rawan

1.572 Kasus TB Terjadi di Balikpapan, Pemkot Targetkan 3.000 Pemeriksaan Populasi Rawan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, saat diwawancara.-Salsabila/Disway Kaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kasus tuberkulosis (TB) di Balikpapan menunjukkan tren penurunan pada 2025.

Data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat hingga pertengahan tahun ini terdapat 1.572 kasus.

Lebih rendah dibandingkan 2.783 kasus pada 2024. Penurunan ini diyakini sebagai hasil dari berbagai upaya masif pemerintah kota dalam menekan penyebaran TB.

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah menargetkan pemeriksaan terhadap 3.000 orang dari kelompok populasi rawan TB di seluruh kelurahan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, bahwasanya hingga 25 Agustus 2025, 1.500 orang telah diperiksa atau setengah dari target.

Pemeriksaan itu, sebutnya, mencakup rentang usia mulai dari anak 1 tahun hingga dewasa.

"Upaya ini dilakukan agar TB tidak menular di rumah, terutama di keluarga dengan perokok atau anggota yang sedang sakit TB," kata Alwiati.

Selain pemeriksaan di puskesmas, DKK menerapkan strategi jemput bola dengan mendatangi rumah warga.

Ia mengungkapkan, para petugas tidak hanya melakukan tes TB namun juga memberikan edukasi pola hidup sehat dan bantuan makanan bergizi.

Menurut pihaknya, strategi itu sekaligus menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting pada anak, karena TB bisa memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan anak.

"Fokus kami bukan hanya pengobatan, tetapi juga pencegahan agar gizi anak tetap terjaga," ucap Alwiati.

Berdasarkan data per April 2025, terdapat 833 kasus TB dengan 21 angka kematian. 

Pemeriksaan dan pemantauan rutin menjadi salah satu kunci menurunkan angka kasus dan mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak dan lansia.

Secara nasional, Kementerian Kesehatan RI mencatat 138.649 kasus TB pada anak. Alwiati menekankan penularan TB pada anak dapat dicegah dengan deteksi dini dan pengobatan tepat waktu.

"Masyarakat dianjurkan segera memeriksakan diri ke puskesmas bila muncul gejala TB. Penanganan sejak awal akan lebih efektif," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: