Royalti Musik Menuai Polemik, Disparpora Balikpapan Siapkan Dialog dengan Pelaku Usaha Kuliner
Kepala Disparpora Balikpapan, Ratih Kusuma berjanji akan memfasilitasi pembahasan royalti musik untuk kafe dan restoran yang menuai keberatan dari para pengusaha.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
Ratih menjelaskan, pembahasan juga akan melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, khususnya terkait aturan yang berdampak pada penyelenggaraan live music.
"Kami akan mengawal hasil rapat tersebut dan membantu memperjuangkan kepentingan pelaku usaha," ucapnya.
BACA JUGA: Dapur Gizi Massal Dibangun di Balikpapan Timur, Target Layani 36 Ribu Anak Sekolah
BACA JUGA: Balikpapan Raih Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama 2025
Isu royalti musik ini tak hanya menjadi pembicaraan di lingkup pertemuan resmi, tetapi juga ramai dibahas di media sosial.
Ragam pendapat muncul dari berbagai pihak, mulai dari pengusaha dan musisi hingga masyarakat umum.
Beberapa desakan agar aturan direvisi mengemuka, disertai tuntutan transparansi dalam pengelolaan dana royalti.
Meski menuai perdebatan, Kementerian Hukum dan HAM tetap menegaskan bahwa kewajiban pembayaran royalti berlaku bagi semua pelaku usaha yang memutar musik di ruang publik, tanpa terkecuali.
BACA JUGA: Pemkot Terima Bankeu Rp188 Miliar, DPRD Kaltim Soroti Ketimpangan Fasum untuk Balikpapan Timur
Aturan tersebut diberlakukan untuk melindungi hak ekonomi pencipta lagu dan pemegang hak cipta.
Dengan rencana fasilitasi dialog ini, pemerintah daerah berharap dapat menemukan titik temu antara kepentingan pelaku usaha dan perlindungan hak cipta di sektor musik.
"Ya semoga dengan berdialog, aktivitas usaha dapat berjalan beriringan dengan penghargaan terhadap karya seni," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
