JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Gigitan nyamuk kerap meninggalkan rasa gatal dan bentol pada kulit.
Fenomena ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga kita anggap wajar tanpa merasa perlu tahu apa penyebabnya.
Tetapi apa sebenarnya yang menyebabkan kulit bereaksi seperti itu?
Untuk memahami lebih jauh, mari kita kupas mekanisme di balik gigitan nyamuk dan reaksi tubuh yang terjadi setelahnya.
BACA JUGA: Lihat Kepribadian Seseorang Cuma dari Kondisi Kamarnya
BACA JUGA: Kombinasi Rebusan Serai dan Jahe, Dua Herbal yang Kaya Khasiat Kesehatan
Proses Gigitan Nyamuk
Berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, saat nyamuk menggigit, ia tidak hanya menusukkan mulutnya ke kulit.
Nyamuk betina, yang membutuhkan darah untuk berkembang biak, menyuntikkan air liur yang mengandung zat antikoagulan.
Zat ini mencegah darah membeku sehingga nyamuk dapat menghisap darah dengan mudah.
Namun, air liur nyamuk juga mengandung protein asing yang memicu reaksi imun tubuh.
BACA JUGA: Salah Pilih Teman Bisa Mengganggu Kesehatan Mental, Pakar Ungkap Penyebabnya
BACA JUGA: Waspada 8 Dampak Buruk Kesehatan jika Konsumsi Durian Secara Berlebihan
Tubuh mengenali protein ini sebagai ancaman dan segera bereaksi untuk melawannya.
Air liur nyamuk mengandung berbagai enzim dan protein yang dianggap tubuh sebagai alergen.
Inilah yang menyebabkan sistem imun kita bereaksi, memicu peradangan lokal.