Mengapa Kulit Bentol dan Terasa Gatal usai Digigit Nyamuk? Ini Dia Jawabannya!

Selasa 24-12-2024,10:01 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

Ketika tubuh mendeteksi protein asing dari air liur nyamuk, sistem imun melepaskan histamin, yaitu senyawa kimia yang bertanggung jawab atas reaksi peradangan. 

BACA JUGA: Ini 5 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin C

BACA JUGA: Salak, Buah Tropis yang Menyimpan Segudang Manfaat

Histamin bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke area yang terkena dan memperluas pembuluh darah di sekitar gigitan.

Efeknya adalah kulit menjadi merah, bengkak, dan terasa gatal. 

Untuk diketahui, hstamin berperan penting dalam melawan ancaman asing, tetapi juga menyebabkan gejala seperti bentol dan gatal yang kita rasakan setelah digigit nyamuk.

Mengapa Reaksi Berbeda pada Setiap Orang?

Tingkat keparahan reaksi terhadap gigitan nyamuk dapat berbeda antara individu. 

BACA JUGA: Kian Digandrungi Kaum Muda, Nails Art Kini Bukan Sekadar Seni Melukis Kuku

BACA JUGA: Tetap Berjerawat Meski Sudah Lewat Masa Puber? Mungkin ini Penyebabnya

Hal ini dipengaruhi oleh sensitivitas tubuh terhadap air liur nyamuk. 

Orang yang memiliki respons imun yang lebih kuat mungkin akan mengalami bentol lebih besar dan rasa gatal yang lebih intens.

“Beberapa orang bahkan bisa mengalami reaksi alergi yang lebih serius, seperti pembengkakan yang luas atau gatal-gatal parah di seluruh tubuh. Kondisi ini disebut sindrom skeeter,” tambahnya.

Cara Mengurangi Bentol dan Gatal

Untuk mengurangi bentol dan rasa gatal akibat gigitan nyamuk, berikut langkah yang dapat dilakukan:

1. Jangan Digaruk

Menggaruk hanya akan memperburuk iritasi dan berpotensi menyebabkan infeksi.

BACA JUGA: Ini 6 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Bawang Putih untuk Kesehatan

BACA JUGA: Mengenal Spesies Anggrek Baru dari Kaltim, Trichoglottis Najibii, Dipamerkan di FLOII 2024

2. Gunakan Kompres Dingin

Kategori :