Banyak Anak di Indonesia Kekurangan Vitamin D, Ini Sumber untuk Memenuhinya

Sabtu 09-11-2024,09:47 WIB
Reporter : Didik Eri Sukianto
Editor : Didik Eri Sukianto

NOMORSATUKALTIM – Sebanyak 78 persen anak Indonesia kekurangan kalsium harian dan 92 persen kekurangan vitamin D harian. Hal ini terungkap dari hasil studi yang dilakukan South East Asean Nutrition Survey (SEANUTS) II.

Dalam konferensi pers pada Jumat (08/11/2024), peneliti utama SEANUTS II Rini Sekartini mengatakan, hal tersbeut menimbulkan risiko yang serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kurangnya kalsium berkaitan dengan kekuatan tulang dan gigi pada anak. "Kalsium itu istilahnya, kan, dia tabungan dari anak-anak. Kalau sudah kekurangan sejak kecil bisa mengalami berbagai masalah tulang ketika dewasa, salah satunya osteoporosis," kata Rini yang juga merupakan Guru besar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI itu.

Masalah kekurangan kalsium ini harus ditangani sejak dini. Pasalnya, mengonsumsi kalsium di usia dewasa dan lansia untuk memperkuat tulang tak berpengaruh signifikan jika dibandingkan saat kecil.

BACA JUGA: Tak Hanya Menyegarkan, Ternyata Lemon Tea Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

Sementara itu, kekurangan vitamin D juga berbahaya karena akan berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Vitamin D itu, katanya, untuk daya tahan tubuh. “Jadi kalau kekurangan (vitamin D), jadi gampang sakit," kata dia.

Sumber dan Manfaat Vitamin D untuk Anak

Dilansir dari laman Alodokter, vitamin D untuk anak bisa dicukupi dengan pemberian suplemen yang tepat, selain juga dari makanan sumber vitamin D dan paparan sinar matahari.

Asupan vitamin D untuk anak haruslah tercukupi setiap harinya karena vitamin ini dapat mengoptimalkan penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.

Makanan yang kaya akan vitamin D, diantaranya, seperti minyak ikan, ikan tuna, hati sapi, telur, hingga susu yang difortifikasi vitamin D.

BACA JUGA: Cek Perbandingan Gula Putih dan Gula Aren untuk Kesehatan

Sedangkan untuk sinar matahari bisa didapatkan di siang hari dapat membantu mencapai jumlah vitamin D yang direkomendasikan dalam waktu yang lebih singkat. Namun, paparan sinar matahari yang terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping.

Dikutip dari laman Healthline vitamin D adalah vitamin unik yang kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup vitaminnya.

Vitamin ini terbentuk dari kolesterol di kulit saat terkena sinar matahari. Itulah sebabnya mendapatkan cukup sinar matahari sangat penting untuk menjaga kadar vitamin D yang optimal.

Anak juga bisa diberi suplemen vitamin D yang tersedia dalam beragam bentuk sehingga mudah dikonsumsi dan disukai oleh anak-anak, seperti sirup, tablet kunyah, tablet hisap, bahkan gummy.

BACA JUGA: Sering Dijumpai di Dapur, Ini 7 Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan

Kebutuhan vitamin D untuk anak berbeda-beda berdasarkan usianya. Kebutuhan vitamin D untuk bayi berusia 0–11 bulan adalah sebanyak 400 IU per hari. Sementara itu, anak-anak usia 1–12 tahun perlu mendapatkan asupan vitamin D sebanyak 600 IU per harinya.

Suplemen vitamin D disarankan untuk dikonsumsi oleh anak yang memiliki kondisi medis tertentu dan membutuhkan asupan vitamin D lebih banyak, seperti: menderita obesitas, penyakit Celiac, patah tulang, atau nyeri tulang; sedang menjalani masa pemulihan dari operasi tulang; sedang mengonsumsi obat-obatan yang menghalangi tubuh untuk menggunakan vitamin D, seperti obat antikejang.

Untuk anak-anak, suplemen vitamin D yang dijual di pasaran biasanya tersedia dalam bentuk multivitamin. Multivitamin yang baik untuk Si Kecil setidaknya harus mengandung kalsium, vitamin D, dan zat besi guna mendukung tumbuh kembangnya.

Kategori :